Teheran, Purna Warta – Menjelang peringatan berdirinya Basij, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran memuji kekuatan rakyat sebagai pilar kekuatan nasional dan sumber inspirasi bagi front perlawanan, menyoroti perannya yang menentukan dalam perang hibrida kontemporer.
Dalam pesan yang dirilis pada hari Kamis, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menandai Pekan Basij dengan mengenang dekrit bersejarah Imam Khomeini yang mendirikan Basij sebagai kekuatan rakyat dan berbasis iman yang berakar pada pengorbanan dan wawasan.
Panglima tertinggi tersebut menggambarkan Basij bukan hanya sebagai sebuah organisasi, tetapi juga sebagai budaya dan mazhab pemikiran yang utuh, dibentuk oleh semangat Asyura dan didedikasikan untuk membela cita-cita Islam dan Revolusi Islam.
Mayor Jenderal Mousavi menyoroti kontribusi penting Basij selama 45 tahun terakhir — mulai dari Pertahanan Suci selama delapan tahun hingga menghadapi perang hibrida dan kognitif modern. Ia juga menekankan peran aktifnya dalam rekonstruksi, keamanan publik, kemajuan ilmu pengetahuan, dan kemajuan nasional.
Di tengah gencarnya perang media, ekonomi, dan psikologis yang dilancarkan oleh musuh-musuh Republik Islam, Basij tetap menjadi simbol kesadaran, perlawanan, dan kecerdasan bangsa Iran, ujarnya.
Mengacu pada perang 12 hari yang diberlakukan oleh AS dan rezim Zionis pada bulan Juni, komandan tersebut mengatakan Basij sekali lagi menunjukkan tekad teguh bangsa Iran dengan berdiri sebagai perisai kokoh bagi Revolusi, keamanan nasional, dan kemerdekaan.
Ia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa, dengan fondasinya pada pengetahuan, teknologi, keyakinan, dan ketergantungan pada rakyat, Basij terus memperluas kekuatan dan pencegahan cerdas Iran, serta berfungsi sebagai sumber kekuatan bagi Republik Islam dan inspirasi bagi gerakan perlawanan di seluruh dunia.


