Tel Aviv, Purna Warta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa persidangan yang sedang dijalaninya saat ini adalah “upaya kudeta”.
Menurut surat kabar Israel, Jerusalem Post, Netanyahu telah membantah tuduhan terhadapnya sejak sidang pertama dalam “Kasus 4000”.
Netanyahu mengklaim bahwa persidangan itu bias terhadapnya sembari menyebut bahwa polisi telah menggunakan metode ilegal untuk mendapatkan informasi dalam kasus tersebut.
Perdana Menteri Israel mengklaim bahwa pengadilan itu “benar-benar pertunjukan” dan menggambarkannya sebagai upaya “kudeta yudisial” terhadapnya.
“Ada semacam sihir melawan saya. Ini adalah upaya kudeta,” ucap Netanyahu.
Hari ini (Senin, 5 April), Benjamin Netanyahu hadir di pengadilan untuk ketiga kalinya guna mendengarkan kasus korupsi. Kali ini untuk mendengarkan pernyataan para saksi yang dipanggil ke pengadilan untuk melawannya.
Pada awal pertemuan, Wakil Jaksa Agung Israel mengutarakan tuduhan terhadap Netanyahu yang berlangsung selama 20 menit.
Polisi Zionis telah mengajukan tiga dakwaan korupsi pemerintah dan keuangan terhadap Netanyahu dan telah mempertanyakan berbagai sumber, termasuk mantan asisten dan menteri kabinet, selama tiga tahun terakhir.
Perdana Menteri rezim Zionis telah muncul di pengadilan pada tanggal 8 Februari lalu dan, bersama dengan kaki tangannya dalam kasus korupsi yang melawannya, telah membantah semua tuduhan tersebut.
Namun, dua minggu lalu, Mentei Pertahanan Israel, Benny Gantz, memperingatkan bahwa Netanyahu bermaksud menghindari persidangan dengan memecat jaksa agung.
Persidangan dilakukan ketika pemilihan parlemen keempat Israel dalam dua tahun gagal menyelesaikan kebuntuan politik, dan partai-partai yang berafiliasi dengan Benjamin Netanyahu masih gagal meraup suara mayoritas. Para pemimpin Likud menyalahkan Netanyahu sendiri atas kegagalan tersebut.
Baca juga: Dalam Setahun Israel Tangkap 230 Anak-anak Palestina