Damaskus, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan tiga serangan teroris oleh Jabhat al-Nusra (Tahrir al-Sham) di zona de-eskalasi provinsi Idlib dan Aleppo di barat laut Suriah dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga : Surat Kabar Iran Memuji Penyerang Salman Rushdi
Oleg Zhuravlov, wakil direktur Pusat Koordinasi Rusia, hari Sabtu (13/8) mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa 3 serangan oleh kelompok teroris (Jabhat Al-Nusra) tercatat di zona de-eskalasi, diantaranya 2 serangan di Aleppo dan satu serangan di Idlib.
Dalam laporan ini, rincian dan kerusakan dari 3 serangan teroris ini tidak disebutkan.
Zona de-eskalasi Idlib termasuk provinsi Idlib dan bagian dari provinsi Aleppo, Hama dan Latakia. Dan elemen-elemen teroris Jabhat al-Nusra dan milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Turki hadir di daerah-daerah ini.
Sesuai kesepakatan tahun 2017 antara Iran, Rusia dan Turki sebagai negara penjamin perdamaian Astana (bekas nama ibu kota Kazakhstan, yang sekarang Nursultan), empat zona aman didirikan di Suriah.
Tiga wilayah berada di bawah kendali tentara Suriah pada 2018. Namun, wilayah keempat, yang meliputi provinsi Idlib di barat laut Suriah dan daerah-daerah seperti Latakia, Hama, dan Aleppo, masih berada di tangan kelompok teroris, dan konon penguasaan wilayah ini sebagian besar berada di tangan kelompok teroris Jabhat Al-Nusra.
Baca Juga : Kelanjutan Pencurian Minyak oleh Amerika di Suriah
Pada akhir musim panas 2018, para pemimpin Rusia dan Turki mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Turki berjanji untuk menghapus atau melucuti teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah, yang belum terjadi hingga saat ini, dan para teroris di wilayah ini sesekali mereka menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar wilayah ini.