Beirut, Purna Warta – Israel telah melancarkan serangan udara baru di lingkungan selatan Beirut, Dahiyeh, saat agresi gencar rezim terhadap Lebanon terus berlanjut dengan korban jiwa lampaui 2.000 orang.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 4 Petugas Medis di Lebanon
Beberapa bangunan sipil menjadi target utama serangan terbaru rezim pada Jumat malam.
Rezim Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk pinggiran selatan Beirut sebelum serangan itu.
Serangan Israel terhadap kota-kota di Lebanon Selatan masih berlangsung dan menewaskan lebih banyak warga sipil di sana.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Jumat bahwa korban jiwa mencapai lampaui 2.000 orang sejauh ini dalam serangan Israel di Lebanon, termasuk 127 anak-anak dan 261 wanita, sejak Oktober lalu.
Ratusan ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka di Beirut untuk menghindari serangan udara Israel.
Pejabat kesehatan Lebanon telah mengecam Israel karena menyerang petugas penyelamat darurat dan warga sipil tanpa pandang bulu.
Menteri kesehatan Lebanon mengatakan sistem perawatan kesehatan negara itu berada di ambang kehancuran.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 37 orang tewas, dan lebih dari 150 orang terluka dalam serangan Israel pada hari Kamis.
“Serangan musuh Israel dalam 24 jam terakhir… menewaskan 37 orang dan melukai 151 orang,” kata kementerian kesehatan pada Kamis malam.
Israel melancarkan beberapa gelombang serangan udara di kawasan selatan Beirut, Dahiyeh, pada hari Kamis.
Baca juga: Polisi Bahrain Bentrok dengan Demonstran yang Dukung Gaza dan Lebanon
Rezim menggunakan bom penghancur bunker yang kuat dalam serangan terbarunya, yang jumlahnya lebih dari selusin.
Beberapa bangunan sipil menjadi sasaran utama serangan terbaru rezim tersebut.
Laporan menunjukkan bahwa lebih banyak bom digunakan dalam serangan terbaru dibandingkan dengan serangan yang menewaskan pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, Jumat lalu.