Jalur Gaza, Purna Warta – Rezim zionis Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza pada Selasa (9/5) dini hari. Serangan tersebut menargetkan sejumlah kota penting seperti Gaza City, Rafah dan Khan Younes. Serangan yang dilancarkan dengan dengan kode operasi Operation Shield and Arrow itu menyebabkan setidaknya 12 orang meninggal termasuk wanita dan anak-anak serta 20 lainnya luka-luka.
Baca Juga : Negosiator Utama Iran: Peluang Untuk Menyelamatkan JCPOA Tidak Terbuka Selamanya
Israel juga menargetkan kediaman sejumlah tokoh gerakan Jihad Islam seperti Khalid Al-Bahtini, Tariq Izz Al-Din dan Jihad Ghanem dalam serangan tersebut. Al-Bahtini merupakan komandan brigade Al-Quds untuk wilayah utara Gaza, Izz Al-Din adalah juru bicara gerakan Jihad Islam dan Ghanem merupakan sekretaris dewan militer Jihad Islam. Selain itu, enam properti milik Jihad Islam juga menjadi sasaran serangan udara Israel.
Menyikapi hal tersebut, ketua biro politik Hamas, Ismail Haniyeh memperingatkan Israel akan membayar mahal atas apa yang telah mereka lakukan. “Membunuhi pemimpin-pemimpin gerakan kami dengan operasi yang licik takkan membawa keamanan bagi para penjajah, justru akan memperkuat perlawanan,” ujarnya.
Baca Juga : Pasukan Keamanan Basmi Sel Teroris Dukungan Asing di Iran Tenggara
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan Israel telah mempersiapkan operasi ini sejak minggu lalu. “Kita harus siap dengan skenario apapun, termasuk peperangan panjang dan perluasan medan,” ujarnya. The Jerusalem Post melaporkan bahwa 40 jet tempur, helikopter dan pesawat lainnya dikerahkan dalam operasi tersebut.