Tel Aviv, Purna Warta – Israel mengonfirmasi gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon telah menyerang fasilitas militer sensitif tempat balon mata-mata raksasa, yang dikenal sebagai Sky Dew, dioperasikan.
Militer Israel mengatakan pada Kamis pagi bahwa sebuah drone Hizbullah yang berisi bahan peledak telah menghantam pangkalan udara Israel, yang terletak sekitar 35 kilometer dari perbatasan utara antara wilayah pendudukan dan Lebanon.
Baca Juga : Warga Palestina Kecam Nakba Kedua Saat Mereka Menghadapi Serangan Israel Sendirian
Operasi tersebut merupakan “serangan terdalam” Hizbullah di wilayah pendudukan sejak Israel melancarkan agresinya terhadap Jalur Gaza, media Israel melaporkan.
Sebelum operasi baru tersebut, laporan tersebut menambahkan, Hizbullah telah menembakkan proyektil ke sasaran Israel hingga sekitar 15 kilometer dari perbatasan.
Pada hari Selasa, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan dan menghancurkan balon Israel, yang digunakan untuk memata-matai Lebanon, terkait pemukiman Adamit.
Kelompok perlawanan juga mengatakan bahwa mereka telah menyerang pangkalan peluncuran balon, mekanisme kontrol dan personel, yang menewaskan dan melukai tentara Israel.
Lebih lanjut disebutkan bahwa operasi tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap desa-desa dan rumah-rumah warga di selatan Lebanon.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan serangan gencar di Gaza menyusul operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Baca Juga : Penembakan Israel terhadap Klinik UNRWA di Kota Gaza Tewaskan Sepuluh Orang
Hizbullah telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasannya selama rezim Tel Aviv melanjutkan perang brutalnya di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 35.233 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 79.141 lainnya.
Hizbullah berperang dalam dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer Israel mundur secara memalukan pada kedua perang tersebut.