Israel Keluarkan Perintah Hentikan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Gaza, Purna Warta – Israel telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Perdana Menteri rezim Zionis Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa mulai pagi ini (Minggu, 2 Maret 2025) semua pengiriman barang dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza telah dihentikan.

Baca juga: Pejabat Ansarullah Peringatkan Saudi Agar Mengambil Pelajaran dari Nasib Ukraina

Organisasi radio dan televisi rezim Zionis Israel melaporkan pada hari Minggu bahwa kabinet rezim ini telah memerintahkan militer untuk menutup semua jalur perbatasan menuju Jalur Gaza.

Media Israel juga melaporkan bahwa pagi ini, beberapa jam setelah berakhirnya tahap pertama kesepakatan dan di tengah krisis negosiasi untuk kelanjutannya, militer rezim Zionis Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza serta menutup semua jalur perbatasan yang menuju ke wilayah tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa keputusan ini diambil tadi malam oleh Benjamin Netanyahu dengan koordinasi pihak Amerika.

Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa mulai pagi ini, semua barang dan bantuan (kemanusiaan) ke Jalur Gaza telah dihentikan.

Dalam upaya membenarkan tindakan ini, Netanyahu menyebut penolakan Hamas terhadap proposal yang diajukan oleh Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Amerika Serikat untuk kawasan tersebut, mengenai perpanjangan tahap pertama gencatan senjata sebagai alasan utama.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera, dan jika Hamas tetap menolak, akan ada konsekuensi lebih lanjut.

Menyusul terus berlanjutnya upaya sabotase oleh rezim Zionis Israel dan Perdana Menterinya, Benjamin Netanyahu, dalam proses menuju tahap kedua perjanjian gencatan senjata, Mahmoud Mardawi, salah satu pemimpin senior Gerakan Hamas, menanggapi pernyataan kantor Netanyahu mengenai gencatan senjata sementara selama Ramadan dan Idul Fitri. Ia menegaskan bahwa rezim Zionis Israel telah berulang kali menghindari pelaksanaan perjanjian yang telah ditandatangani dan masih terus menunda-nunda pemenuhan komitmennya terkait gencatan senjata.

Baca juga: Sekelompok Pemuda Hauran Suriah Angkat Senjata Lawan Israel

Mahmoud Mardawi mengatakan: “Penipuan dan penundaan dalam pelaksanaan perjanjian ini tidak hanya tidak akan menyebabkan pembebasan tahanan Israel, tetapi juga akan memperpanjang penderitaan mereka dan membahayakan nyawa mereka jika penjajah tidak dipaksa untuk memenuhi kewajiban mereka.”

Pemimpin Hamas ini menambahkan: “Satu-satunya cara untuk menciptakan stabilitas di kawasan dan memulangkan para tahanan adalah dengan sepenuhnya mematuhi perjanjian gencatan senjata serta melaksanakan tahap kedua. Tahap ini akan menjadi jaminan bagi negosiasi menuju gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Zionis dari Jalur Gaza, rekonstruksi Gaza, dan pelaksanaan akhir pertukaran tahanan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *