Nablus, Purnawarta – Sejumlah pemukim Israel dari pemukiman Eli menyerang 180 pohon-pohon zaitun milik warga Palestina desa Tarqumiyah dan Qaryut pada Senin (31/10) sebagaimana yang dilansir dari The Middle East Monitor. Serangan tersebut memperparah nasib petani Palestina yang dilarang memanen zaitun di Beit Furik.
Baca Juga : Lavrov: Putin Siap Untuk Pembicaraan Dengan Barat Mengenai Ukraina
Israel menetapkan peraturan yang hanya membolehkan warga Palestina mengakses pohon-pohon zaitunnya dua kali saja dalam setahun. Itupun harus dengan koordinasi dan pengajuan permohonan izin khusus.
Walikota Beit Furik, Aref Hanani mengkonfirmasi bahwa otoritas Israel menyalahi kesepakatan koordinasi yang membolehkan petani Palestina memanen kebun zaitunnya di area dekat pemukiman Itamar.
Hanani menjelaskan bahwa larangan tersebut merupakan kesempatan bagi para pemukim untuk mencuri hasil panen tahun ini. Sementara itu, otoritas Israel belum mengumumkan kapan petani Palestina boleh memanen zaitunnya.
Baca Juga : IRGC Iran Sita Kapal Asing yang Selundupkan 11 Juta Liter Bahan Bakar di Teluk Persia
Perkebunan zaitun merupakan sumber mata pencaharian utama ribuan keluarga Palestina. Ini bukan pertama kali pemukim Israel merusak pohon-pohon zaitun warga Palestina. Mereka dilaporkan selalu menyerang kebun warga Palestina setiap tahun, terutama menjelang masa panen.