Tel Aviv, Purna Warta – Kabinet perang Israel pada Minggu (12/11) malam memutuskan akan memblokir saluran televisi Al-Mayadeen di seluruh wilayah pendudukan. Tindakan tersebut merupakan bagian dari peraturan darurat yang diusulkan bulan lalu mengenai pemblokiran segala saluran berita yang tidak sejalan dengan kepentingan propaganda Israel.
Baca Juga : Ansarullah Umumkan Operasi Rudal dan Drone Lawan Israel
Tindakan ini diusulkan oleh Menteri Komunikasi Shlomo Karhi. Ia mengatakan bahwa Al-Mayadeen sangat membahayakan ‘keamanan nasional’ Israel. Selain Al-Mayadeen ia juga mengusulkan untuk memblokir Al-Jazeera yang berbasis di Qatar. Namun keterlibatan Qatar dalam negosiasi tawanan membuat urusan pemblokiran Al-Jazeera menjadi pelik.
Meski begitu juru bicara Karhi tidak menjawab saat diminta contoh pemberitaan Al-Mayadeen yang membahayakan ‘keamanan nasional’ Israel. Sebelumnya, pidato Sekjen Hezbollah Sayyid Hasan Nasrullah dilarang tayang di seluruh saluran televisi supaya ‘tidak menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat’.
Baca Juga : Pangkalan Amerika Diserang 15 Rudal
Pemblokiran atau sensor media ini merupakan salah satu dari tiga pilar konsep propaganda Israel yang disebut dengan Hasbara. Hasbara adalah kontrol terhadap narasi dan manipulasi informasi yang digunakan Israel dalam perang media. Tujuannya adalah bagaimana Israel menguasai opini publik sehingga segala tindakan yang dilakukan mendapat justifikasi dari pemirsanya.