Tel Aviv, Purna Warta – Israel dikabarkan mengajukan jeda terhadap agresi ke Jalur Gaza untuk proses pembebasan tawanan. Dilansir dari Times of Israel, proposal tersebut diajukan Israel kepada mediator yang merupakan pihak Qatar dan Mesir. Jika disetujui, Israel akan menjeda agresinya ke Jalur Gaza selama dua bulan sebagai ganti pembebasan 136 tawanan Israel yang tersisa.
Baca Juga : Israel Membuat Parit di Perbatasan Suriah
Proposal tersebut dikabarkan tidak menemui syarat yang dituntut oleh Hamas. Hamas menuntut Israel untuk menghentikan serangan dan agresi ke Gaza sepenuhnya. Namun Israel enggan menyanggupi syarat tersebut. Israel masih berniat untuk menggempur Jalur Gaza meski semua tawanan telah dibebaskan.
Penasehat Presiden AS Joe Biden untuk urusan Timur Tengah, Brett McGurk terbang ke Mesir pada Minggu (21/1) lalu untuk berdiskusi dengan pihak mediator dari Qatar dan Mesir mengenai proposal ini. Pertukaran tawanan dan penarikan pasukan dari wilayah-wilayah padat penduduk Jalur Gaza juga akan dimasukkan sebagai bahan pertimbangan untuk Hamas.
Baca Juga : Perlunya Dewan Keamanan Tangani Tindakan Destabilisasi Zionis
Israel mengklaim telah berbaik hati dengan menawarkan jeda selama dua bulan alih-alih hanya sepuluh hari sebagaimana yang telah disetujui oleh kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Meski begitu, tuntutan Hamas tetap senada, hanya setuju jika Israel menghentikan gempuran ke Jalur Gaza sepenuhnya dan pelepasan 6000 orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel secara tidak adil.