HomeTimur TengahISIS Tingkatan Serangan di Suriah

ISIS Tingkatan Serangan di Suriah

Damaskus, Purna Warta Ketika dunia disibukkan dengan gempa dahsyat di Suriah dan Turki, yang menyebabkan ribuan orang tewas, terluka dan harta benda rusak, ISIS meningkatkan serangan di Suriah dan kali ini menargetkan warga sipil, serta terdapat bahaya menghidupkan kembali sel-sel ISIS yang telah diberantas dari kawasan Badia, saat ini mengancam kawasan lagi.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sejak 10 Februari, 90 orang telah dibunuh oleh ISIS di Suriah, termasuk warga sipil dan pasukan pemerintah Suriah.

Baca Juga : Tehran Siap Buka Kembali Kedutaan Besar Saudi di Iran

Lamar Arkandi, seorang jurnalis dan peneliti aktif di bidang kelompok teroris, mengatakan dalam sebuah wawancara: Setelah kegagalan tahun lalu dan karena ketidakmampuannya untuk mengontrol penjara Al-Sina’ah dan menyelamatkan anggotanya dari penjara tersebut, ISIS berusaha untuk menghidupkan kembali semangat para pendukungnya.

Menurut Lamar Arkandi، ISIS menggunakan semua peluang, termasuk ancaman terus menerus dari pemerintah Turki terhadap utara dan timur Suriah, keterlibatan Rusia dalam perang dengan Ukraina, dan gempa bumi baru-baru ini di Suriah dan Turki, untuk mengkonsolidasikan pembentukan dan reorganisasi di Suriah. Untuk alasan ini, ISIS melakukan serangan berdarah di Suriah.

Arkandi menambahkan: ISIS ingin menambah jumlah anggotanya dengan melakukan serangan di Suriah melalui agenda medianya. ISIS kembali dengan kekuatan dan ini membuktikan pentingnya bahwa ISIS telah menyebar ke wilayah yang luas melalui elemen-elemen rahasianya. Di sisi lain, ISIS ingin menyampaikan pesan ini kepada pihak Suriah bahwa ISIS tetap ada meski telah kehilangan tempat-tempat yang dikuasainya.

Lamar Arkandi melanjutkan pengamatannya dan mengatakan: Para anggota ISIS telah menggunakan rencana baru dalam serangan mereka sejak awal tahun ini. Selain menargetkan pasukan militer, mereka menargetkan kelompok seperti yang terjadi di distrik Al-Sukhna di provinsi Homs.

Arkandi juga menjelaskan tentang tujuan serangan ISIS terhadap warga sipil: Tujuan dari serangan ini adalah untuk menakut-nakuti warga sipil. Yakni, memaksa mereka bermigrasi ke pedalaman Suriah secara berkelompok agar ISIS bisa menentukan perbatasannya. Artinya mengosongkan wilayah, beroperasi secara bebas dan memperluas wilayah yang dikuasainya.

Dia lebih lanjut mengatakan: ISIS telah menyebar di wilayah barat laut Suriah di antara kelompok-kelompok yang ada di wilayah tersebut dan terus berusaha memanfaatkan kemiskinan dan kondisi ekonomi yang sulit yang menjadi semakin sulit setelah gempa bumi. ISIS juga akan melakukan segala upaya untuk mencari anggota baru di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah. Tapi menurut saya, ini tidak mungkin. Karena ada Rusia, Iran, dan pasukan pemerintah Suriah, dan ISIS tidak memiliki pendukung di wilayah tersebut untuk berkembang seperti saat hadir di Suriah dan Irak.

Baca Juga : Departemen Luar Negeri AS: Strategi Nuklir Amerika Tetap Tidak Berubah

Dengan menyatakan bahwa serangan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang, Arkandi mengatakan: ISIS aktif sebelum gempa bumi terjadi dan melakukan serangan setiap hari, baik itu serangan bersenjata atau serangan bunuh diri, akan tetap menyerang dan akan menjadi lebih aktif. Untuk itu pihaknya akan mencoba memanfaatkan kondisi bencana pasca gempa dan memperluas serangannya. Terutama di daerah-daerah yang berada di bawah kendali pemerintah Suriah. ISIS sekali lagi akan mencoba melakukan serangan terhadap pusat penahanan anggotanya. Di kamp perempuan dan anak-anak ISIS di wilayah SDF, akan menciptakan gangguan dan akan warga sipil dengan kekerasan.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here