ISIS Mengaku Bertanggung Jawab Atas Serangan Roket di Kilang Minyak Irak

ISIS POLO

Baghdad, Purna Warta – Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tadi malam di kilang Al-Siniya di Irak utara.

Tadi malam, sumber keamanan yang mendapat informasi melaporkan kebakaran di kilang minyak Al-Siniya di provinsi Salaudin, dan mengutip serangan roket di kilang minyak di daerah Baiji, serta mengatakan bahwa roket itu mengenai salah satu tangki kilang minyak tersebut.

Beberapa jam setelah berita tersiar, kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut situs berita Al-Malumah.

Petugas pemadam kebakaran Irak berhasil menahan api membesar, dan kilang tersebut dijadwalkan akan kembali beroperasi hari ini, setelah menyelesaikan proses pemadam kebakaran dan mendinginkan tangki.

Sementara itu, sumber senior keamanan Irak mengumumkan pekan lalu bahwa teroris ISIS sedang merencanakan operasi teroris di lima provinsi Irak, dan sejumlah pembom bunuh diri telah memasuki daerah al-Hawija di provinsi Kirkuk barat daya.

Sumber keamanan mengatakan kepada Shafaq News bahwa komandan ISIS telah mengadakan pertemuan penting di daerah al-Tharthar di provinsi Anbar dan berencana untuk menyerang pasukan keamanan dan al-Hashd al-Shaabi serta suku adat di provinsi Anbar, Nineveh, Najaf, Diyala dan Kirkuk.

Komandan ISIS telah menginstruksikan elemen mereka untuk melakukan operasi mereka secara diam-diam dan di malam hari tanpa bertemu dengan pasukan keamanan. Teroris juga memiliki senapan sniper baru dan canggih. Selama lebih dari dua tahun, teroris ISIS tidak lagi berbentrokan langsung dengan pasukan Irak dan melakukan operasi senyap semalam.

Beberapa hari yang lalu, analis keamanan Irak Amir Abdul Munim al-Saidi memperingatkan tentang eskalasi serangan teroris ISIS yang dilakukan di provinsi Salahudin dan Diyala dengan dukungan Amerika Serikat, menekankan bahwa tanggung jawab atas serangan teroris ini terletak pada Komando Umum Angkatan Bersenjata dan komandan keamanan di provinsi-provinsi tersebut.

Analis Irak percaya bahwa Amerika Serikat mendukung terorisme untuk kepentingan rezim Zionis dan dirinya sendiri, dan kemungkinan akan mencoba memperkuat elemen ISIS untuk membujuk Irak mempertahankan pasukan AS dengan mencapai resolusi PBB untuk memerangi terorisme.

Baca juga: Mufti ISIS: Dua Kali Saya Datangi Saudi Mencari Uang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *