Tehran, Purna Warta – Nasser Kan’ani mengatakan pada hari Kamis (22/12) bahwa Republik Islam Iran telah berulang kali menanggapi tuduhan tak berdasar dari otoritas Ukraina bahwa tentara Rusia telah menggunakan kendaraan udara tak berawak Iran dalam kampanye militernya di negara itu dan menegaskan kembali bahwa negaranya belum dan tidak akan menyediakan senjata atau peralatan militer apa pun ke pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina.
“Kami selalu menghormati integritas wilayah negara lain, termasuk Ukraina. Tuan Zelensky seharusnya tahu bahwa Iran mungkin kehabisan kesabaran strategis terkait tuduhan yang tidak berdasar tersebut,” kata Kan’ani.
“Tn. Zelensky sebaiknya belajar dari nasib para pemimpin yang mengandalkan dukungan AS,” diplomat Iran itu menggarisbawahi.
Zelensky mengulangi tuduhannya mengenai pengiriman senjata Iran ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina selama pidatonya di depan Kongres AS pada Rabu malam.
“Ketika Rusia tidak dapat mencapai kota-kota kita dengan artilerinya, ia mencoba menghancurkannya dengan serangan rudal dan bersekutu dengan Iran,” klaim presiden Ukraina itu dan menggambarkan Iran sebagai “ancaman kritis terhadap infrastruktur kita.”
“Hanya masalah waktu sebelum mereka menyerang sekutu Anda yang lain jika kita tidak menghentikan mereka sekarang,” klaimnya lebih lanjut.
Beberapa menit kemudian, Zelensky membuat tuduhan tentang penyebaran drone Iran dalam perang Ukraina.
Zelensky juga meminta anggota parlemen AS untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia atas perang di Ukraina dan untuk memberikan lebih banyak senjata kepada pasukannya.
Iran beberapa kali meminta bukti kuat atas klaim pengiriman drone ke Rusia melawan Ukraina.
Pada 12 Desember, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengatakan para ahli Ukraina telah gagal memberikan bukti atas klaim Kiev bahwa Rusia telah menggunakan drone militer Iran dalam perang di Ukraina.
Dia mencatat bahwa para ahli dari Iran dan Ukraina telah mengadakan pertemuan untuk membahas tuduhan tersebut.
“Dalam pertemuan teknis, pihak Ukraina tidak menyajikan dokumen apa pun tentang penggunaan drone Iran oleh Rusia dalam perang dengan negara itu (Ukraina) dan menyimpannya untuk sesi berikutnya,” kata jenderal itu.
Menepis tuduhan bahwa Iran telah memasok UAV untuk digunakan dalam perang Ukraina, menteri pertahanan Iran mengatakan rumor tersebut didasarkan pada klaim yang tidak berdasar.
Menteri menambahkan bahwa Iran dan Rusia telah terlibat dalam kerja sama militer sejak lama dan belum mulai membentuk interaksi semacam itu untuk pemanfaatan drone Iran dalam perang Ukraina.
Klaim anti-Iran pertama kali muncul pada bulan Juli, dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa Washington telah menerima “informasi” yang menunjukkan bahwa Republik Islam sedang bersiap untuk memberi Rusia “hingga beberapa ratus drone, termasuk UAV berkemampuan senjata di sebuah garis waktu yang dipercepat” untuk digunakan dalam perang.
Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian pada bulan November menolak kontroversi media atas dugaan dukungan Iran untuk Rusia dalam perang Ukraina, dirinya menambahkan, bagaimanapun, bahwa Tehran telah memberi Moskow sejumlah drone beberapa bulan sebelum perang di Ukraina.
Ia juga meyakinkan bahwa Iran tidak akan cuek jika terbukti Rusia menggunakan drone Iran dalam konflik tersebut.