Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Hussein Amir-Abdullahian mengatakan kawasan dan dunia akan bergulat dengan dampak kejahatan perang yang dilakukan rezim Israel di wilayah Palestina selama bertahun-tahun yang akan datang.
“Konsekuensi dan dampak dari genosida dan kejahatan perang di Palestina akan berdampak pada kawasan dan masyarakat internasional selama bertahun-tahun,” kata diplomat tertinggi tersebut pada hari Rabu (13/12) di Jenewa, di mana ia telah melakukan perjalanan untuk menghadiri Forum Pengungsi Global 2023.
Baca Juga : Jajak Pendapat di Palestina Tunjukkan Peningkatan Dukungan Terhadap Hamas dan Sentimen Anti-AS
Pernyataan itu muncul di tengah perang genosida yang dilancarkan rezim Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober setelah operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah tersebut, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa.
Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 18.608 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan 50.594 lainnya terluka dalam serangan Israel sejauh ini.
Sejak awal perang, rezim tersebut juga meningkatkan agresinya di Tepi Barat, menewaskan ratusan orang di seluruh wilayah pendudukan.
“Kami berharap pertemuan-pertemuan ini akan membuahkan hasil praktis dan tidak hanya sekedar ajang untuk mengutarakan sikap,” tambah Amir-Abdullahian.
“Kami berharap Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dapat menjalankan tugasnya dan memperhatikan kesejahteraan, pendidikan dan kondisi kehidupan para pengungsi.”
Awal pekan ini, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menggambarkan kondisi di Gaza sebagai kondisi terburuk yang pernah ia lihat.
Philippe Lazzarini mengatakan lembaganya berada di ambang kehancuran di Gaza dan menambahkan bahwa gencatan senjata segera diperlukan untuk mengakhiri “neraka di bumi” sana.
Baca Juga : Menlu Iran: Israel Tidak Dapat Lanjutkan Serangan Gencarnya Tanpa Dukungan AS
Menurut PBB, setidaknya 1,5 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka sejak perang dimulai.
Pejabat Palestina dan regional lainnya telah memperingatkan bahwa melalui agresi yang tidak terkendali, rezim Israel menerapkan kebijakan pemukiman kembali masyarakat Gaza di Mesir dan masyarakat Tepi Barat di Yordania.