Tehran, Purna Warta – Kepala Badan Antariksa Iran (ISA) Hassan Salarieh memuji kemajuan baik negaranya dalam teknologi luar angkasa meskipun ada sanksi dan ancaman Barat, dan mengatakan bahwa Teheran saat ini memiliki delapan satelit yang dikembangkan di dalam negeri di luar angkasa.
Baca Juga : Iran Sesalkan Pemboman Mematikan di Pakistan Jelang Pemilu
Dalam percakapan telepon dengan televisi pemerintah Iran pada hari Rabu (7/2), Salarieh mengatakan negaranya sekarang memiliki delapan satelit operasional dan telekomunikasi di luar angkasa. Dia menambahkan beberapa satelit mencapai akhir masa pakainya.
Pernyataannya muncul beberapa hari setelah Teheran mengumumkan secara bersamaan meluncurkan tiga satelit produksi dalam negeri, yang diberi nama “Mahda”, “Keyhan-2” dan “Hatef-1”, ke luar angkasa.
Iran telah mengambil langkah besar dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada sanksi dan ancaman AS, dan merupakan salah satu dari 10 negara teratas di dunia yang mampu membangun dan meluncurkan satelit. Para pejabat Iran mengatakan Teheran harus mengakses semua aspek teknologi luar angkasa di berbagai bidang budaya, ilmu pengetahuan, ekonomi dan pertahanan, dan tidak ada resolusi yang menghalangi negara tersebut untuk melanjutkan program luar angkasanya.
Salarieh juga menyatakan satelit Mahda berada dalam kondisi “kesehatan sempurna” dan koneksinya tidak terganggu, seraya menambahkan bahwa satelit tersebut memenuhi tujuan penelitian negara tersebut.
Baca Juga : Iran Tuntut AS untuk Tinggalkan Timur Tengah
“Mahda merupakan satelit telekomunikasi yang memiliki subsistem penyediaan dan distribusi tenaga listrik. Satelit ini mendapat tenaganya dari energi matahari,” lanjutnya.