Tehran, Purna Warta – Identitas seorang perwira senior Israel yang terlibat dalam serangan siber di Iran telah diungkapkan oleh kantor berita Iran.
Fars News Agency pada hari Rabu (17/11) menerbitkan informasi pribadi yang diperolehnya tentang perwira senior Israel yang diidentifikasi sebagai Ohad Zeidenberg, yang terlibat dalam serangan cyber anti-Iran.
Baca Juga : Lebih dari 1 Juta Imigran Afganistan Kembali dari Iran
Menurut laporan itu, Zeidenberg bekerja dalam kelompok yang disebut “Unit 8200” yang merupakan unit Korps Intelijen Israel dari militer Israel yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan sinyal intelijen dan dekripsi kode.
Menurut laporan tersebut, dia adalah seorang analis dan komandan senior dari bagian yang beranggotakan 62 orang di unit itu.
Selain ahli dalam masalah Iran, Zeidenberg, yang dikabarkan fasih berbahasa Persia adalah ahli dalam ancaman keamanan informasi.
Dia juga seorang peneliti senior dalam intelijen dan pengetahuan dunia maya, ahli dalam desain infrastruktur teknologi berita palsu dan instruktur keamanan dunia maya dan web. Dia juga mantan anggota perusahaan Claire Sky yang misinya adalah untuk menyelidiki serangan peretas Iran terhadap kepentingan rezim Israel di seluruh dunia.
Baca Juga : China, Rusia, dan Iran Sepakat Untuk Perkuat Kerja Sama di JCPOA
Zeidenberg saat ini adalah CEO perusahaan Cyber Threat Intelligence (CTI) yang membantu dalam perencanaan operasi anti-Iran oleh badan keamanan rezim Israel dan layanan mata-mata termasuk Mossad.
Kantor Berita Fars yang memperoleh informasi pribadi dari beberapa mata-mata Israel mengatakan bahwa Zeidenberg memantau perkembangan di Iran hampir 24 jam sehari, dia merencanakan dan beroperasi untuk menciptakan krisis, tindakan sabotase dan kerusuhan di dalam Republik Islam Iran.
Kantor berita itu juga menerbitkan foto-foto dari sebuah konferensi rahasia, di mana mata-mata tersebut baru-baru ini menyampaikan pidato tentang institusi keamanan dan militer Iran.
Konferensi ini diadakan di salah satu perusahaan keamanan siber terpenting di Israel.
Baca Juga : Palestina Desak ICC Selidiki Kejahatan Israel Paska Tewasnya Seorang Pemuda di Tepi Barat
Fars mengidentifikasi Zeidenberg sebagai salah satu pilar keamanan dunia maya Israel.
“Dia diangkat di perusahaan Claire Sky setelah menyelesaikan dinas militernya,” kata Fars News, menambahkan bahwa dia kemudian mendirikan perusahaan terpisah.
Israel berada di balik beberapa serangan siber yang menargetkan infrastruktur strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir.
Awal tahun ini, tindakan sabotase Israel menyebabkan pemadaman listrik di fasilitas nuklir Natanz Iran.
Serangan tersebut dikutuk oleh Iran sebagai “terorisme nuklir” yang secara luas dikaitkan dengan Israel dengan dukungan dari AS.
Baca Juga : Israel Dukung Kandidat Presiden Libya untuk Buka Jalan Normalisasi