Iran Tuntut AS untuk Tinggalkan Timur Tengah

Iran Tuntut AS untuk Tinggalkan Timur Tengah

Tehran, Purna Warta Presiden Iran Sayid Ibrahim Raisi menegaskan kembali sikap Teheran terhadap kehadiran pihak luar di Timur Tengah atau Asia Barat, dan mendesak Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari wilayah tersebut.

Baca Juga : Amerika-Inggris Serang Al-Hudaydah

“Kehadiran pasukan Amerika di Asia Barat tidak memiliki pembenaran dan masalah-masalah regional harus diselesaikan melalui negara-negara regional”, kata Presiden Raisi pada hari Rabu (7/2), saat berpidato di upacara peringatan 45 tahun Revolusi Islam Iran yang dihadiri diplomat asing di Teheran.

Teheran telah berulang kali memperingatkan bahwa setiap rencana yang bertujuan untuk meningkatkan kehadiran AS di kawasan hanya akan menimbulkan ketidakamanan dan ketidakstabilan serta menyebarkan terorisme, dan meminta negara-negara tetangga untuk sangat waspada terhadap setiap rencana AS yang jelas-jelas bertujuan mengganggu perdamaian regional. Iran mengatakan Amerika Serikat tetap bertanggung jawab atas ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan selama kebijakan mereka yang salah dan menimbulkan krisis tidak diperbaiki.

Para pejabat Iran telah berulang kali menggarisbawahi perlunya penyelesaian krisis dan permasalahan di kawasan melalui interaksi antar negara-negara kawasan, dan menggarisbawahi bahwa kehadiran orang asing sangatlah merugikan.

Di bagian lain dalam sambutannya, presiden Iran mengecam AS dan sekutunya atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap rezim Israel, dan menekankan bahwa mereka menghalangi demokrasi dengan mencegah warga Palestina menentukan masa depan mereka.

“Anda yang berbicara tentang demokrasi harus mengizinkan setiap orang Palestina, baik Muslim, Kristen, atau Yahudi, untuk memilih. Setiap orang harus mempunyai hak untuk memilih,” katanya, seraya menambahkan bahwa Barat dan AS tidak boleh ikut campur dalam masa depan Palestina dan hanya bangsa Palestina yang harus memutuskan masa depan mereka.

Rayeesi menyinggung serangan militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza, dengan menyatakan bahwa sangat disesalkan bahwa Barat mendukung perang genosida dan organisasi internasional tidak dapat menghentikan pertumpahan darah.

Baca Juga : Assange Akan Disiksa Jika Diekstradisi oleh Amerika Kata PBB

“[Apakah] ada penyesalan yang lebih besar dibandingkan dukungan AS dan negara-negara Barat terhadap kejahatan ini? Yang paling disesalkan adalah organisasi internasional tidak cukup efektif,” lanjutnya.

Presiden selanjutnya menyebut Palestina sebagai pemenang utama dan rezim Zionis sebagai pihak yang kalah dalam konflik tersebut.

Para pejabat AS dalam beberapa bulan terakhir menekankan bahwa Gaza tidak dapat dipimpin oleh Hamas setelah konflik yang berkelanjutan selesai. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyarankan agar Tel Aviv akan mengambil kendali keamanan di Gaza setelah perang.

Iran telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat mendalangi rencana pasca-perang di daerah kantong yang terkepung, dan menekankan bahwa Washington tidak dalam posisi untuk membuat keputusan apa pun bagi rakyat Palestina di daerah kantong yang terkepung.

Israel telah melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza sejak awal Oktober, menewaskan lebih dari 27.700 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan wanita, dan melukai lebih dari 67.000 lainnya, serta meratakan seluruh lingkungan. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Tel Aviv juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap Gaza, memutus pasokan makanan, listrik, bahan bakar dan air. Tindakan ini telah menjerumuskan wilayah yang diblokade tersebut ke dalam krisis kemanusiaan.

Amerika Serikat telah memberikan dukungan militer dan politik tanpa syarat kepada Israel dalam serangan gencarnya terhadap Gaza, mempersenjatai Tel Aviv dengan lebih dari 10.000 ton perangkat keras militer. AS juga telah mengabaikan prospek penghentian agresi Israel dengan menghalangi ratifikasi seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen dalam serangan Israel.

Baca Juga : Kenya: Ketua Sekte Sesat Digugat Atas Pembunuhan 191 Anak-Anak

Para pejabat Iran mengatakan Amerika Serikat melancarkan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza melalui Israel, dan menekankan jika bantuan politik dan militer Washington kepada Zionis dihentikan, rezim tersebut tidak akan dapat melanjutkan kampanye militernya terhadap wilayah yang diblokade tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *