Tehran, Purna Warta – Iran dengan tegas menolak tuduhan bahwa mereka menyediakan rudal balistik dan teknologi terkait ke Rusia, yang diajukan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk digunakan dalam kampanye militer melawan Ukraina. Iran Tolak Tuduhan NATO Pasok Rudal Balistik ke Rusia Untuk Perang di Ukraina
Baca juga: Iran Desak Peningkatan Perdagangan Intra-BRICS
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (11/7), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mengatakan NATO telah membuat klaim yang “sama sekali tidak berdasar dan bermotif politik”.
Dalam deklarasi yang dikeluarkan pada hari Rabu, para pemimpin NATO mengklaim bahwa Korea Utara dan Iran memicu operasi militer Rusia melawan Ukraina dengan memberikan dukungan militer langsung ke Moskow, seperti amunisi dan kendaraan udara tanpa awak (UAV), yang menurut mereka berdampak pada keamanan Euro-Atlantik dan melemahkan rezim non-proliferasi global.
Mereka mengatakan setiap transfer rudal balistik dan teknologi terkait oleh Iran ke Rusia akan menunjukkan peningkatan yang besar.
Juru bicara Iran, sebagai reaksinya, mengatakan perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina adalah hasil dari kebijakan dan tindakan “provokatif” NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Kan’ani menambahkan bahwa setiap upaya untuk menghubungkan perang di Ukraina dengan kerja sama antara Iran dan Rusia “bermotif politik” dengan tujuan untuk melegitimasi campur tangan Barat dan bantuan militer mereka ke Ukraina.
Dia sekali lagi menegaskan kembali strategi teguh Iran untuk memainkan peran konstruktif dalam meningkatkan keamanan yang berkelanjutan di kawasan dan di seluruh dunia.
Iran tidak pernah memberikan Rusia drone jenis apa pun selama konflik militer di Ukraina dan masih menekankan pentingnya menyelesaikan krisis dan membangun perdamaian abadi melalui jalur politik, kata diplomat itu.
Iran telah berulang kali menolak tuduhan bahwa mereka memasok senjata ke Rusia untuk digunakan langsung dalam perang di Ukraina. Mereka juga membantah tuduhan memasok senjata kepada kelompok anti-Israel dan anti-AS di wilayah tersebut.
Baca juga: Begini Cara Luhut Turunkan Harga Tiket Pesawat
Sementara itu, Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa aliran senjata Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Sejak dimulainya perang di Ukraina, Amerika Serikat sendiri telah memberikan bantuan militer sekitar $51,4 miliar kepada Kiev, kata Departemen Luar Negeri AS pada awal Juli.