Iran Tolak Tegas Rencana AS untuk Eksodus Paksa Warga Gaza

Teheran, Purna Warta – Iran dengan tegas mengutuk apa yang disebut sebagai “rencana” AS untuk memaksa warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, dan menyebutnya sebagai perpanjangan dari skema rezim Israel yang lebih luas untuk menghapus identitas Palestina.

“Rencana untuk membersihkan Gaza dan mengusir paksa warga Palestina [dari sana] merupakan perpanjangan dari agenda terencana Israel untuk memusnahkan bangsa Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baghaei pada hari Rabu.

“Klaim baru-baru ini oleh AS untuk merebut Gaza merupakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap prinsip-prinsip inti hukum internasional dan Piagam PBB,” kata pejabat itu.

Ia menggarisbawahi ketidaksesuaian tindakan tersebut dengan “prinsip dasar hukum internasional dan hak asasi manusia,” dan menyerukan penolakan penuh dari anggota masyarakat internasional.

Pejabat tersebut melanjutkan dengan menekankan perlawanan mendalam rakyat Palestina terhadap pendudukan dan agresi Israel, dengan mencatat, “Selama 76 tahun, rakyat Palestina telah berdiri teguh melawan kejahatan dan pelanggaran paling parah oleh rezim pendudukan, menolak untuk meninggalkan tanah leluhur mereka.”

Oleh karena itu, Palestina tidak akan pernah membiarkan Amerika Serikat dan rezim Israel menghapus identitas historis dan nasional mereka, tegasnya.

Berbicara di Gedung Putih pada hari Selasa bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung, Trump mengatakan Amerika Serikat akan mengawasi pembersihan bangunan yang hancur, pemindahan persenjataan yang tidak meledak, dan “pemukiman kembali” warga Palestina di tempat lain sebagai bagian dari skema tersebut.

‘Gaza tidak untuk dijual’: Warga Amerika turun ke jalan setelah Trump mengatakan AS akan ‘memiliki’ Jalur Gaza

‘Gaza tidak untuk dijual’: Warga Amerika turun ke jalan setelah Trump mengatakan AS akan ‘memiliki’ Jalur Gaza
Warga Amerika turun ke jalan di Washington, D.C., memprotes rencana Trump untuk mengambil “kepemilikan” Jalur Gaza.

“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukannya. Kami akan memilikinya,” katanya, seraya mengatakan bahwa Washington bahkan dapat mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut.

Komentar tersebut diikuti oleh kecaman internasional yang meluas atas segala upaya untuk membentuk kembali Gaza tanpa partisipasi yang tulus dari penduduknya.

Dalam seruan lebih lanjut untuk bertindak, Baghaei mendesak masyarakat global untuk bersatu dalam menentang skema tersebut, khususnya menyoroti tanggung jawab semua pemerintah untuk mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kebebasan dari pendudukan.

Ia juga menegaskan kembali pentingnya dukungan bagi warga Palestina dari pihak badan-badan internasional, dengan menegaskan, “Kami menyerukan penolakan tegas terhadap usulan ini oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Umum PBB, dan Sekretaris Jenderal PBB.”

Sementara itu, ia memuji penolakan bulat negara-negara Islam dan regional terhadap skema tersebut, dan mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil sikap yang kuat dan kohesif dalam menghadapi rencana tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *