Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan pada hari Jumat (15/9) bahwa Iran tidak akan pernah mengikat kepentingannya dengan Timur atau Barat.
Namun, kata kepala diplomat, Iran akan bekerja sama dengan negara mana pun di Timur atau Barat yang memenuhi kepentingan Iran.
Baca Juga : Presiden Iran Serukan Penguatan Hubungan Iran-Arab Saudi
“Baik Timur maupun Barat bukan sekedar slogan, tapi bagian dari Konstitusi dan keyakinan kami. Oleh karena itu, kami tidak akan mengaitkan (kepentingan) negara ini dengan Tiongkok, AS, Rusia, atau Eropa, melainkan kami akan bekerja sama dengan negara mana pun di Timur dan Barat yang memenuhi kepentingan kami berdasarkan rasa saling menghormati,” kata Amir Abdollahian.
Baik Timur maupun Barat adalah prinsip yang diadopsi pada awal Revolusi Islam pada tahun 1979.
Menteri Iran lebih lanjut mengatakan bahwa Iran akan hadir secara aktif dalam setiap acara internasional yang memenuhi kepentingan nasional berdasarkan diplomasi bermartabat negara tersebut.
Namun, katanya, Iran tidak pernah meninggalkan front perlawanan dan tidak akan pernah melakukan hal tersebut. Dia menambahkan Iran akan mencoba memberikan pemahaman yang benar mengenai front perlawanan kepada para pejabat di kawasan dan sekitarnya.
Baca Juga : Kelompok Separatis Setuju Lucuti Senjatanya dan Menjauh dari Perbatasan Iran
Di bagian lain dalam sambutannya, menteri luar negeri mengatakan Iran tidak akan pernah melewati garis merah dalam upaya memulihkan hak absolut negaranya dalam perundingan yang bertujuan untuk mencabut sanksi.
Mengenai langkah Washington untuk menghapuskan sanksi guna mengizinkan transfer dana Iran yang dibekukan sebesar $6 miliar dari Korea Selatan ke Qatar, Amir Abdollahian mengatakan uang tersebut akan dicairkan dalam kerangka SWIFT, menurut Press TV.
Menlu mengatakan berdasarkan perjanjian antara Teheran dan Washington, Iran dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada tanggal 11 September, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pengecualian bagi bank-bank internasional untuk mentransfer aset Iran yang dibekukan senilai $6 miliar dari Korea Selatan ke Qatar tanpa kekhawatiran mengenai sanksi tersebut.
Baca Juga : Laporan Badan Pangan PBB: 47 Juta Orang Terancam Kelaparan
Laporan yang dirilis pada 12 September menyebutkan pemerintahan Biden juga telah setuju untuk membebaskan lima warga negara Iran yang ditahan di Amerika Serikat. Kelima tahanan tersebut diidentifikasi sebagai Mehrdad Moein Ansari, Kambiz Attar Kashani, Reza Sarhangpour Kofrani, Amin Hassanzadeh, dan Kaveh Lotfollah Afrasiabi.