Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian bersumpah akan melanjutkan upaya negaranya untuk mengakhiri kejahatan rezim Israel dalam perang di Gaza.
Berbicara dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Amirabdollahian mengatakan Republik Islam akan terus berupaya mewujudkan stabilitas dan keamanan berkelanjutan di kawasan dan mengakhiri kejahatan Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga : Raisi: Rudal dan Kekuatan Militer Iran Tidak Dapat Dinegosiasikan
Dia memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat gagal memberikan tekanan pada perdana menteri Israel untuk menerima perjanjian gencatan senjata dan terus menenangkan rezim ketika rezim tersebut melakukan kejahatan baru di Rafah, Gaza selatan, maka konsekuensinya akan sangat berat bagi para pendukung perang.
Dia mengatakan rezim Zionis, dalam melanjutkan “kebijakan teror dan genosida” kini mencoba menyebabkan bencana kemanusiaan lainnya dan menggagalkan inisiatif internasional untuk mengakhiri perang dengan menutup Penyeberangan Perbatasan Rafah.
Kini Washington harus memilih antara memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan perang atau melihat kawasan ini memasuki tingkat krisis dan ketegangan yang baru dan berbeda, katanya.
Diplomat tinggi Iran tersebut menegaskan kembali dukungan Iran terhadap tanggapan gerakan perlawanan Hamas terhadap proposal gencatan senjata dan memberi pengarahan kepada Guterres tentang konsultasinya baru-baru ini dengan rekan-rekannya dari Qatar, Arab Saudi, dan Mesir serta Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
Dia lebih lanjut memuji upaya Sekjen PBB untuk mengakhiri perang Israel dan genosida di Gaza dan menyerukan peran PBB yang lebih besar dalam masalah Palestina.
Guterres mengapresiasi sikap dan langkah bijak Iran dalam meningkatkan perdamaian dan keamanan di kawasan.
Ia juga mengatakan, sejak awal PBB telah mengambil sikap tegas mengenai perlunya gencatan senjata dan diakhirinya perang.
Baca Juga : Iran Sebut Upaya AS Berikan Kekebalan bagi Penjahat Perang Israel Memalukan
Dia mengatakan PBB akan melanjutkan konsultasinya dengan AS dan negara-negara lain mengenai pentingnya gencatan senjata segera dan pembukaan kembali Perbatasan Rafah.
Guterres meminta semua pihak untuk berkonsentrasi menghentikan perang dan pertumpahan darah.
Setidaknya 34.844 orang tewas dan 78.404 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.