Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri darurat guna membahas rencana AS-Israel untuk pengungsian paksa warga Gaza.
Baca juga: Dubes Iran: Hubungan Iran-Rusia Memasuki Babak Baru
Dalam panggilan telepon pada Senin malam dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, Araqchi membahas perkembangan regional, khususnya situasi di wilayah Palestina yang diduduki dan Gaza.
Araqchi mengutuk rencana AS-Israel untuk merelokasi paksa penduduk Gaza ke negara lain, menyebutnya sebagai perpanjangan dari upaya kolonialis untuk menghapus Palestina. Ia menekankan perlunya tindakan global yang tegas untuk melawan dan menolak rencana ini.
Mengacu pada pernyataan terkini Perdana Menteri Israel yang mengusulkan pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi, Araqchi mengecam pernyataan tersebut sebagai bentuk ekspansionisme Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan regional.
Menyoroti konsultasinya dengan menteri luar negeri negara-negara Islam, Araqchi mencatat dukungan mereka terhadap inisiatif OKI yang serius terhadap upaya gabungan AS-Israel untuk melenyapkan Palestina. Ia mendesak masyarakat internasional, khususnya negara-negara regional dan Islam, untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna mencegah normalisasi genosida dan pelanggaran hukum oleh rezim Israel. Ia menegaskan kembali bahwa pertemuan luar biasa tingkat menteri OKI sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Iran Puji Dukungan Malaysia untuk Rakyat Palestina
Sementara itu, menteri luar negeri Saudi menegaskan kembali penolakan tegas Riyadh terhadap rencana pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Ia juga menyatakan dukungan terhadap usulan Iran untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri OKI guna menetapkan sikap bersatu terhadap skema AS-Israel.
Selama panggilan telepon, Araqchi juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral dan mempertahankan konsultasi mengenai masalah-masalah regional, sebuah sikap yang disambut baik oleh mitranya dari Saudi.