Iran Tekankan Hak untuk Lakukan ‘Reaksi Pencegahan’ Terhadap Israel

bageri

Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Sementara Ali Bagheri Kani telah menekankan bahwa Iran memiliki hak untuk memberikan “reaksi pencegahan” kepada Israel guna memastikan keamanan di kawasan tersebut.

Baca juga: ‘Hidup dalam Kebohongan’: Klaim Israel Tentang Pembunuhan Anggota Hamas di Sekolah Kota Gaza Dibantah

Dalam sebuah posting X, Bagheri Kani mengatakan bahwa ia telah membuat pernyataan tersebut pada hari Minggu (11/8) selama percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, karena Iran telah bersumpah untuk membalas Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Tehran, kepala biro politik kelompok perlawanan Hamas Palestina.

Diplomat tinggi Iran tersebut mengatakan bahwa ia telah membahas perkembangan regional terbaru, termasuk upaya rezim Zionis pembunuh anak-anak untuk memperluas cakupan ketegangan Gaza melalui langkah-langkah berbahaya di Lebanon dan Yaman, serta pembunuhan Haniyeh di Tehran.

“Saya menekankan hak hukum Iran untuk reaksi yang tepat dan pencegahan guna menjamin stabilitas dan keamanan kawasan,” tambahnya.

Bagheri Kani juga mencatat bahwa kedua pihak memiliki posisi yang sama dalam mengutuk keras pembunuhan Haniyeh oleh Israel dan perlunya upaya internasional untuk menghentikan agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan segera menetapkan gencatan senjata di sana.

Wang mendukung upaya sah Iran untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya, katanya, seraya menambahkan bahwa menteri luar negeri Tiongkok menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan dekat dengan Republik Islam dalam upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Wang, pada bagiannya, mengulangi kecaman Beijing atas pembunuhan kepala Hamas tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

“Tiongkok dengan tegas menentang dan mengutuk keras pembunuhan tersebut, meyakini bahwa hal itu sangat melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, secara serius melanggar kedaulatan, keamanan, dan martabat Iran, secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza, dan mengguncang perdamaian dan stabilitas regional,” tegasnya.

Haniyeh dibunuh pada tanggal 31 Juli, saat ia berada di Tehran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Baca juga: UNICEF: Israel Secara Langsung Mengebom Sekolah Tempat Perlindungan Selama Perang Gaza

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan aksi teroris tersebut dirancang dan dilaksanakan oleh Israel, dengan dukungan dari pemerintah AS.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei memperingatkan rezim pendudukan akan “hukuman keras”, dengan mengatakan Iran menganggapnya sebagai tugasnya untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *