Teheran, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf menegaskan kembali kedaulatan Iran yang tak tergoyahkan atas pulau Bu Musa, Tunb Besar, dan Tunb Kecil di Teluk Persia dan menyebut setiap tantangan terhadap integritas teritorial ini tidak dapat diterima.
Baca juga: Iran Berpartisipasi dalam Pameran Buku Internasional Belgrade ke-67
Dalam pidatonya, Ghalibaf menekankan bahwa ketiga pulau tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Iran, memperingatkan kekuatan eksternal agar tidak menguji tekad Iran. Ia meminta pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan Pasal 61 Rencana Pembangunan Ketujuh, yang berfokus pada pengembangan pulau-pulau tersebut lebih lanjut.
Mohammad Bagher Ghalibaf mengecam Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) atas klaimnya yang berulang dan tidak berdasar atas pulau-pulau tersebut dan mengkritik Uni Eropa karena berpihak kepada Israel, menuduh mereka mendukung tindakannya di Gaza dan Lebanon.
Perselisihan kedaulatan atas pulau-pulau Teluk Persia Bu Musa, Tunb Besar, dan Tunb Kecil bermula pada masa pengaruh kolonial Inggris di wilayah tersebut. Pulau-pulau ini secara historis merupakan bagian dari Iran tetapi jatuh di bawah kendali Inggris pada awal abad ke-20. Pada tahun 1971, sesaat sebelum pembentukan UEA, Iran menegaskan kembali kendalinya atas pulau-pulau tersebut setelah penarikan pasukan Inggris. UEA, yang didirikan akhir tahun itu, telah mengklaim pulau-pulau tersebut, sebuah sikap yang secara konsisten ditolak Iran sebagai tidak berdasar dan tidak akurat secara historis.
Ia juga menyatakan kesedihan atas kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar, menyoroti peran pentingnya dalam Operasi Badai Al-Aqsa, yang menimbulkan kerusakan besar pada Israel. Ghalibaf meyakinkan bahwa Hamas, seperti halnya Hizbullah setelah kehilangan Sayyed Hassan Nasrallah, akan melanjutkan perlawanannya meskipun Sinwar telah syahid.
Baca juga: Diduga Spionase Iran, Israel Tangkap 7 Pemukim
Ghalibaf mengakhiri pidatonya dengan mendesak Komisi Pertambangan dan Industri Parlemen untuk merampungkan dan menyerahkan laporan tentang bencana tambang Tabas untuk sesi pengawasan mendatang.