Teheran, Purna Warta – Iran mengutuk keras pembunuhan lima penasihat militer Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dalam serangan Israel di Suriah, dan mengatakan bahwa Iran berhak untuk menanggapi terorisme terorganisir yang dilakukan oleh rezim palsu Israel.
Baca Juga : Sistem Pertahanan Udara Iran Sukses Hancurkan Target dalam Latihan Gabungan
“Selain upaya politik, hukum dan internasional atas tindakan agresif dan kriminal ini, Republik Islam Iran berhak untuk menanggapi terorisme terorganisir dari rezim Zionis palsu pada waktu dan tempat yang tepat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
Lima penasihat militer yang bertugas untuk misi IRGC di Suriah menjadi martir bersama sejumlah pasukan Suriah dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal tiga lantai di lingkungan Mezza di Damaskus, yang menampung beberapa misi diplomatik.
IRGC menyebutkan nama penasihatnya yang mati syahid adalah Hojjatollah Omidvar, Ali Aqazadeh, Hossein Mohammadi, Saeed Karimi dan Mohammad Amin Samadi.
Iran menjalankan misi penasehatan di Suriah atas permintaan Damaskus dengan tujuan membantu negara Arab yang dilanda perang itu mengalahkan militan yang didukung asing yang telah memerangi pemerintah Suriah yang terpilih secara demokratis sejak tahun 2011.
Kan’ani mengecam pelanggaran berulang terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah serta peningkatan serangan agresif dan provokatif terhadap berbagai sasaran di negara Arab yang dilakukan rezim tersebut.
Baca Juga : Iran, Negara Pelopor Nanoteknologi
Dia mengatakan tindakan kriminal Israel menunjukkan keputusasaannya dalam memerangi pasukan perlawanan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki selama lebih dari 100 hari terakhir dan upaya “putus asa” untuk menyebarkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di wilayah tersebut.
Pejabat Iran tersebut mendesak komunitas dan organisasi internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk “menunjukkan reaksi eksplisit dan mengutuk keras” tindakan agresif rezim teroris Israel.
Dia mengatakan para penasihat Iran selalu memainkan peran utama dalam membantu Suriah memerangi terorisme dan membangun perdamaian berkelanjutan di negara Arab tersebut.
“Pembunuhan penasihat militer IRGC Iran [di Suriah] oleh rezim Zionis jelas menunjukkan ikatan yang mendalam dan terorganisir antara rezim teroris ini dan berbagai kelompok teroris, termasuk Daesh, di wilayah tersebut,” kata Kan’ani.
Israel sering menargetkan posisi militer di Suriah, terutama para pejuang perlawanan yang telah memainkan peran penting dalam membantu tentara Suriah dalam perjuangannya melawan teroris yang didukung asing.
Baca Juga : Iran dan Uni Ekonomi Eurasia Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas
Rezim selama beberapa bulan terakhir telah melakukan serangan udara di berbagai lokasi di Suriah dan Lebanon ketika entitas ilegal tersebut berupaya memperluas agresinya terhadap warga Palestina di Gaza ke front lain di wilayah tersebut.