Tehran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mengutuk keras serangan Israel terhadap “Infrastruktur sipil” Yaman seperti pembangkit listrik dan tangki bahan bakar.
Baca juga: Mengenal Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
“Langkah rezim Zionis untuk menyerang Yaman dan infrastruktur sipil serta layanan negara tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan dan berulang terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Kan’ani dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (29/9).
Ia memuji dukungan terhormat Yaman bagi rakyat Palestina yang tertindas, yang telah menjadi sasaran perang genosida Israel sejak Oktober tahun lalu.
Juru bicara Iran tersebut menambahkan bahwa masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk menentang pembangkangan berulang kali oleh rezim Israel terhadap hukum internasional.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa pesawat tempurnya melancarkan serangan udara di pelabuhan Ras Isa di provinsi strategis barat Yaman, Hudaydah, menyerang pembangkit listrik al-Hali dan al-Khateeb serta fasilitas “sensitif” milik gerakan perlawanan Ansarullah Yaman di daerah tersebut.
Dukungan AS Tanpa Syarat
Kan’ani mengatakan serangan biadab tersebut, yang menghancurkan infrastruktur sipil di Hudaydah, mengungkap sifat “tidak manusiawi” rezim Israel.
Ia menambahkan bahwa Israel melakukan tindakan kriminalnya dengan dukungan “tanpa syarat” dari Amerika Serikat yang merupakan kaki tangan penuh dalam “kejahatan yang dilakukan oleh geng kriminal yang menguasai Tel Aviv”.
Juru bicara itu sekali lagi memperingatkan tentang konsekuensi dari hasutan perang Israel terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
“Para pendukung rezim ini, termasuk pemerintah AS, bertanggung jawab langsung atas konsekuensi berbahaya dan tak terduga dari kejahatan Zionis yang terus berlanjut di Palestina dan Lebanon serta serangan agresif dan nekat mereka terhadap Yaman,” tegas Kan’ani.
Hudaydah berisi fasilitas ekspor minyak tetapi juga merupakan jalur penting untuk barang-barang sipil dan bantuan kemanusiaan ke Yaman. Pada bulan Juli, pesawat tempur Israel melakukan serangan udara terhadap kota pelabuhan tersebut, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 87 lainnya.
Sehari sebelumnya, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan bandara Ben Gurion di bagian tengah wilayah pendudukan.
Baca juga: Sheikh Qassem: Hizbullah akan Terus Berjuang Hadapi Serangan Israel
Operasi tersebut dilakukan di tengah perang genosida yang dilakukan rezim Israel pada bulan Oktober di Jalur Gaza dan eskalasi mematikan terhadap Lebanon, yang telah merenggut nyawa sedikitnya 41.595 warga Palestina dan ratusan warga Lebanon. Perempuan dan anak-anak merupakan mayoritas korban.