Tehran, Purna Warta – Iran mengecam keras serangan udara AS di Irak dan Suriah, menyebutnya sebagai “kesalahan strategis” dan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah kedua negara, hukum internasional dan Piagam PBB.
Baca Juga : Raisi Tegaskan Kedaulatan Atas Tiga Kepulauan Teluk Persia
“Serangan tadi malam terhadap Suriah dan Irak adalah tindakan penuh petualangan dan kesalahan strategis lain yang dilakukan pemerintah Amerika, yang tidak akan menghasilkan apa-apa selain peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani pada hari Sabtu (3/2).
Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil dan 25 orang terluka dalam serangan udara AS yang menargetkan sasaran di Irak, kata kantor Perdana Menteri Mohammed Shia’ al-Sudani.
Kana’ani menyinggung “dukungan penuh Amerika Serikat selama empat bulan atas serangan tanpa henti dan brutal yang dilakukan rezim Zionis terhadap penduduk Gaza dan Tepi Barat, serta serangan militer terhadap Yaman dan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut”.
Serangan militer AS di Irak, Suriah dan Yaman hanya untuk memenuhi tujuan rezim Israel, katanya, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut akan “melibatkan pemerintah AS di wilayah tersebut lebih dari sebelumnya dan menutupi kejahatan rezim Zionis di Gaza”.
Kan’ani memperbarui peringatan Iran tentang bahaya perluasan cakupan dan geografi konflik di kawasan dan menyebut “kelanjutan petualangan seperti itu merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional”.
“Republik Islam Iran menegaskan kembali tanggung jawab komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB dalam mencegah serangan ilegal dan sepihak AS di kawasan dan memperluas cakupan krisis.”
Baca Juga : Raisi: Rencana untuk Mengisolasi Iran Gagal setelah Peluncuran Satelit
“Seperti yang telah berulang kali dinyatakan oleh Republik Islam Iran, akar dari ketegangan dan krisis di kawasan ini adalah pendudukan rezim Israel dan kelanjutan operasi militernya di Gaza serta genosida terhadap warga Palestina dengan dukungan tak terbatas dari Amerika Serikat,” katanya.
“Kembalinya stabilitas dan keamanan di kawasan ini tidak mungkin terjadi kecuali melalui fokus pada akar krisis,” tambah Kan’ani.