Tehran, Purna Warta – Misi permanen Iran di PBB membela serangan balasan negara tersebut terhadap serangan teroris rezim Israel baru-baru ini terhadap gedung diplomatik Republik Islam Iran di ibu kota Suriah.
“Aksi militer Iran didasarkan pada Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah dalam menanggapi agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” kata misi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Baca Juga : Dari Teheran, Toronto, hingga al-Quds Dukung Pembalasan Iran terhadap Israel
“Masalahnya dapat dianggap selesai,” tambahnya.
Namun misi tersebut memperingatkan bahwa jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran selanjutnya bisa “jauh lebih intens.”
Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa konflik tersebut adalah konflik antara Iran dan rezim jahat tersebut, “yang mana Amerika Serikat harus menjauhinya.”
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada Sabtu malam, melancarkan serangan rudal dan drone balasan “ekstensif” terhadap wilayah-wilayah pendudukan, yang mendefinisikan misi tersebut sebagai “Operasi Janji Sejati.”
Serangan Israel tersebut mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC, wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima perwira pendampingnya.
Serangan teroris ini mendapat kecaman tajam dari para pemimpin senior politik dan militer Iran, yang bersumpah akan melakukan “balas dendam yang pasti”.
Baca Juga : Penasehat Militer Iran: Israel Panik dalam Menunggu Serangan Balasan Iran
Pada hari Kamis, misi Iran untuk PBB mengatakan kecaman Dewan Keamanan PBB terhadap kekejaman Israel dapat mencegah perlunya tindakan pembalasan.
“Seandainya Dewan Keamanan PBB mengutuk tindakan agresi tercela rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus dan kemudian mengadili para pelakunya, maka keharusan bagi Iran untuk menghukum rezim jahat ini mungkin bisa dihindarkan,” katanya di platform media sosial. X Kamis.