Teheran, Purna Warta – Polisi Iran (FARAJA) telah merilis rincian lebih lanjut tentang kargo yang disita awal bulan ini yang dibuat di wilayah pendudukan Israel dan akan dikirim ke pelanggan di Uzbekistan melalui wilayah Iran.
Kepala Unit Penegakan dan Perlindungan FARAJA mengatakan pada hari Selasa bahwa kargo yang disita pada tanggal 15 April di perbatasan Bazargan di barat laut Iran mengandung lebih dari 22 metrik ton potasium nitrat, produk kimia yang digunakan sebagai pupuk dalam proyek pertanian.
Jenderal Reza Baniasadifar mengatakan produk dengan nama komersial Haifa Group telah diproduksi oleh “rezim Zionis palsu” dan disita berdasarkan pasal 9 Peraturan Ekspor-Impor Iran yang melarang transaksi komersial apa pun dengan rezim Israel.
Parlemen Iran mengadopsi undang-undang awal tahun ini untuk memperketat pembatasan impor dan transit barang-barang yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Israel atau oleh mitra dan perusahaan afiliasi mereka.
Undang-undang tersebut diadopsi sebagai tanggapan atas agresi brutal Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Baniasadifar mengatakan sebuah perusahaan domestik yang bertanggung jawab atas transit kargo ke Uzbekistan telah melaporkannya kepada otoritas bea cukai sebagai pupuk, dan menambahkan bahwa otoritas kehakiman akan memutuskan apa yang akan terjadi pada kiriman tersebut dan truk yang membawanya.
Kargo yang disita di Bazargan, pintu gerbang perdagangan utama dengan Turki, adalah yang pertama kali disita di perbatasan darat di Iran.
Pada tanggal 13 April, pasukan komando pasukan militer elit Iran, IRGC, menaiki sebuah kapal tanker minyak milik sebuah perusahaan Israel hampir dua minggu setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan komandan militer senior IRGC.
Pihak berwenang mengatakan kapal itu disita karena melanggar aturan maritim internasional.