Tehran, Purna Warta – Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan laporan pertamanya yang merinci keadaan dan penyebab seputar kecelakaan helikopter baru-baru ini yang mengakibatkan hilangnya Presiden Ebrahim Raisi dan delegasi pendampingnya secara tragis.
Baca Juga : Bagaimana Presiden Raisi Menangkap Imajinasi Dunia dengan Pidato Bersejarah UNGA
Dirilis pada Kamis malam, laporan tersebut menawarkan wawasan lebih lanjut mengenai insiden yang terjadi pada hari Minggu, yang merenggut nyawa presiden Raisi dan rombongan, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, ketika helikopter mereka jatuh di barat laut Iran.
Pada hari Senin, tim investigasi dikirim ke lokasi kecelakaan untuk menyelidiki insiden tersebut, sebagaimana tercantum dalam laporan. Tim, yang ditugaskan untuk memeriksa reruntuhan, berhasil memperoleh “sebagian besar” informasi penting yang diperlukan untuk penyelidikan.
Menurut laporan tersebut, helikopter yang mengikuti rute yang telah ditentukan, jatuh tanpa penyimpangan.
Lebih lanjut terungkap bahwa pesawat terbakar saat bertabrakan dengan daerah pegunungan. Hebatnya, puing-puing yang tersisa tidak menunjukkan bukti adanya lubang peluru atau dampak serupa.
“Kompleksitas wilayah, kabut dan suhu rendah,” memperlambat operasi pencarian dan penyelamatan, sehingga memaksa operasi tersebut diperpanjang sepanjang malam, kata para penyelidik. Kendaraan udara tak berawak Iran menunjukkan lokasi kecelakaan pada pukul 05:00 waktu setempat pada hari Senin, dan tim pencari segera tiba setelahnya.
Baca Juga : Polisi Inggris Tahan Mahasiswa pro-Palestina di Universitas Oxford dengan Kekerasan
Khususnya, komunikasi yang dipertukarkan antara pesawat dan kontrol darat sebelum insiden tersebut tidak mengandung konten yang “mencurigakan”, laporan tersebut menekankan, dan berjanji untuk mengungkapkan temuan selanjutnya pada waktunya.
Teheran telah menyatakan 28 Juni sebagai tanggal pemilihan presiden mendatang. Untuk sementara, Wakil Presiden Mohammad Mokhber menjabat sebagai penjabat presiden.