Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menggarisbawahi bahwa genosida Israel, penggunaan senjata terlarang dan kelanjutan blokade di Jalur Gaza adalah bukti bahwa rezim Tel Aviv mengalahkan kelompok teroris Takfiri Daesh (juga dikenal sebagai ISIL atau ISIS).
Baca Juga : UNICEF: Pembatasan Israel terhadap Pengiriman Bantuan ke Gaza adalah Hukuman Mati bagi Anak-anak
“Genosida dan pembunuhan bayi, penggunaan senjata terlarang, pencegahan pengiriman air, makanan dan obat-obatan ke Gaza, serta kebrutalan terhadap para tawanan dan warga yang tidak bersalah menunjukkan bahwa rezim apartheid dan pendudukan Israel jauh lebih maju daripada Daesh dalam melakukan berbagai kejahatan. tulis Amir Abdollahian dalam postingan di akun X miliknya, Jumat (8/12).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan akan adanya keruntuhan struktural organisasi-organisasi internasional dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan global jika Israel terus mengabaikan peringatan dari Sekjen PBB.
“Kurangnya perhatian [Israel] terhadap peringatan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal PBB (António Guterres) dan berlanjutnya dukungan Gedung Putih terhadap kejahatan perang rezim Israel akan menyebabkan runtuhnya struktural organisasi internasional, perdamaian dan keamanan global, dan pada akhirnya merosotnya martabat manusia,” tambah diplomat terkemuka Iran itu.
Amir Abdollahian menyatakan keyakinannya bahwa kegagalan kebijakan perang Israel dan AS serta genosida terhadap Palestina “sangat dekat”.
Pada awal Oktober, Hamas melancarkan operasi militer mendadak melalui darat, laut, dan udara melawan Israel. Kelompok tersebut mengumumkan bahwa hal ini dilakukan sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Serangan tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan melukai lebih dari 5.500 orang, menurut pejabat Israel. Hamas juga mengumumkan pihaknya menyandera antara sedikitnya 200 dan 250 orang.
Baca Juga : Hamas: Lebih dari 100 Masjid dan 3 Gereja Hancur di Gaza akibat Serangan Israel
Menyusul serangan multi-front yang dilakukan Hamas, Israel melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 17.400 warga Palestina, termasuk sedikitnya 7.000 anak-anak dan lebih dari 4.800 wanita, serta melukai lebih dari 42.000 lainnya, dan meratakan seluruh lingkungan. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Pemboman tersebut, serta perintah pengungsian paksa yang dilakukan oleh Angkatan Darat Israel, juga telah memaksa 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka.