Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran membantah tuduhan pemberian bantuan militer kepada Rusia, yang disampaikan pada pertemuan puncak NATO di AS, dengan mengaitkan krisis Ukraina dengan kebijakan provokatif NATO.
Baca juga: Rincian Upacara Pelantikan Pezeshkian telah Diumumkan
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani menolak bagian-bagian deklarasi yang dikeluarkan oleh para kepala negara yang berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Atlantik Utara baru-baru ini di Washington, DC, yang menuduh Iran memberikan bantuan militer kepada Rusia dalam perang Ukraina.
Juru bicara Iran tersebut menolak tuduhan NATO tersebut sebagai “sama sekali tidak berdasar dan tidak berdasar dengan tujuan politik”.
“Sayangnya, apa yang kita lihat di Ukraina adalah hasil dari kebijakan dan tindakan provokatif NATO, yang dipimpin oleh AS, yang masih berlangsung,” kata Kanaani.
Ia menegaskan kembali bahwa setiap upaya untuk menghubungkan perang Ukraina dengan kerja sama antara Iran dan Rusia akan menjadi tindakan yang benar-benar “bertujuan politik yang bias” dengan tujuan melegitimasi campur tangan Barat dan dukungan senjata yang berkelanjutan untuk Ukraina.
Baca juga: Pezeshkian: Dialog Konstruktif untuk Kerja Sama Regional Satu-satunya Cara Hadapi Tantangan
“Strategi Republik Islam Iran selalu memerlukan upaya untuk memainkan peran yang konstruktif dan menstabilkan dalam rangka membangun keamanan berkelanjutan di kawasan dan dunia,” imbuhnya, sambil menekankan bahwa Iran tidak pernah menyediakan pesawat tanpa awak untuk Rusia dalam perang di Ukraina.
Iran bersikeras pada penyelesaian politik krisis Ukraina dan pembentukan perdamaian abadi, pungkas Kanaani.