Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan resolusi Kanada terhadap Iran merupakan proyek yang melibatkan rezim Israel.
Negara Kanada menyetujui resolusi hak asasi manusia terhadap Iran dalam upaya tahunan saat membentuk sesi di Komite Ketiga Majelis Umum PBB pada Rabu malam.
Esmail Baghaee mengecam resolusi anti-Iran tersebut sebagai rencana buatan Israel dan menganggapnya sebagai skandal politik dan moral yang besar bagi pihak-pihak Barat dalam proyek tersebut dan tanda merendahkan konsep hak asasi manusia yang tinggi di badan-badan internasional.
Baghae menggambarkan resolusi yang bermusuhan tersebut sebagai manifestasi penuh dari niat jahat para perancang dan tanda yang jelas bahwa konsep hak asasi manusia yang mulia telah diturunkan menjadi alat untuk memberikan tekanan politik terhadap negara-negara merdeka.
Republik Islam Iran, sebagai sistem demokrasi yang didirikan berdasarkan kebijakan fundamental dalam Konstitusinya, menganggap dirinya berkewajiban untuk melestarikan dan memajukan hak asasi manusia sambil memenuhi kewajiban internasionalnya dan interaksi yang konstruktif dengan mekanisme hak asasi manusia PBB, tegasnya.
Sementara itu, utusan Iran untuk PBB Zahra Ershadi mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Republik Islam Iran akan dengan tegas menolak resolusi yang tidak adil terhadap negara tersebut.
Ia menekankan bahwa resolusi tersebut bersifat selektif, bias, dan munafik.
Resolusi anti-Iran hanya memperoleh 77 suara yang mendukung; 28 negara menentang resolusi tersebut, 66 menyatakan abstain, dan 22 negara tidak hadir.