Iran Remehkan Rencana AS yang ‘Bodoh’ Lindungi Kapal-Kapal yang Menuju Israel

AS ahmak

Tehran, Purna Warta Menteri Pertahanan Iran telah meremehkan rencana AS yang “bodoh” untuk membentuk gugus tugas maritim di Laut Merah dengan tujuan melindungi kapal-kapal yang menuju Israel di wilayah tersebut.

Dalam peringatan kerasnya kepada Amerika Serikat, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengatakan dalam sambutannya yang diterbitkan pada hari Kamis (14/12) bahwa tidak ada ruang di wilayah tersebut bagi pihak luar untuk hadir dan bermanuver.

Baca Juga : Mantan Analis CIA: Perang Gaza Akan Berakhir Jika AS Hentikan Bantuan Militer Israel

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa AS tidak akan pernah melakukan tindakan “bodoh” tersebut karena akan menimbulkan banyak masalah.

“Mereka (Amerika) pasti tidak akan melakukan hal seperti itu. Jika mereka berniat melakukan tindakan bodoh seperti itu, mereka akan menghadapi banyak masalah,” pejabat Iran memperingatkan.

Peringatan itu muncul setelah Pentagon mengatakan pekan lalu bahwa mereka siap membantu membentuk satuan tugas maritim untuk melindungi kapal dagang di Laut Merah menyusul serangkaian serangan Yaman terhadap kapal-kapal, baik milik Israel atau menuju wilayah pendudukan Palestina.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, mengatakan pada tanggal 4 Desember bahwa patroli atau pengawalan semacam itu bisa menjadi respons yang tepat terhadap penargetan kapal di wilayah tersebut.

AS telah memberi isyarat bahwa beberapa negara penting telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam gugus tugas maritim tersebut.

Baca Juga : Menlu Iran: Israel Tidak Dapat Lanjutkan Serangan Gencarnya Tanpa Dukungan AS

Sebagai reaksinya, gerakan perlawanan Ansarullah Yaman menolak rencana AS untuk membentuk satuan tugas maritim di Laut Merah dan mengatakan bahwa kelompok tersebut memiliki banyak tekanan “menyengat” yang dapat diaktifkan di perairan strategis tersebut.

“Kami memiliki tekanan yang kuat terhadap negara-negara yang akan berpartisipasi dalam koalisi di Laut Merah [melawan Yaman],” kata Mohammed al-Bukhaiti, anggota biro politik Ansarullah.

Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.

Pada hari Selasa, Angkatan Bersenjata Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap sebuah kapal tanker berbendera Norwegia di Laut Merah ketika sedang menuju pelabuhan Israel.

Baca Juga : Kepala Nuklir: Musuh Gagal Halangi Kemajuan Nuklir Iran Melalui Sanksi

Pada tanggal 4 Desember, tentara Yaman juga menargetkan dua kapal Israel di Laut Merah ketika mereka berusaha menyeberangi Selat Bab el-Mandeb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *