Teheran, Purna Warta – Panglima Angkatan Darat Iran mengatakan pertukaran tahanan antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina Hamas telah mengungkap sepenuhnya kekalahan Israel dan kemenangan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga: Hamas Pastikan Membalas jika Israel terus Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata
Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi berbicara pada pertemuan hari Minggu dengan Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami.
Selama 15 bulan perang genosida rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Mousavi mengatakan, musuh melakukan segala cara untuk memusnahkan suatu bangsa, tetapi peristiwa positif di daerah kantong yang terkepung itu membawa kegembiraan bagi umat Islam.
Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, 183 warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada hari Sabtu. Banyak yang tampak lemah dan kelelahan saat tiba di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza.
Kepala Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi bertemu dengan Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, pada tanggal 2 Februari 2025.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menggambarkan penganiayaan yang dialami oleh para tahanan, dengan mengatakan bahwa tubuh mereka mencerminkan “tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka”, terutama setelah 7 Oktober 2023.
Israel telah merilis daftar lebih dari 700 warga Palestina yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut. Lebih dari 230 orang menjalani hukuman seumur hidup dan akan diasingkan secara permanen setelah dibebaskan.
Hamas mengatakan Israel dipaksa untuk “membuka pintu selnya untuk tahanan heroik kami” setelah berbulan-bulan “agresi brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan setiap inci Gaza dalam kebiadabannya.”
Baca juga: Warga AS Kecam Para Pemimpin Sosiopat Mereka setelah AS Jamu Pelaku Genosida Israel
Selama pidatonya pada hari Minggu, Mousavi juga menekankan bahwa Angkatan Darat dan IRGC melindungi rakyat Iran dari peluru musuh, menegaskan bahwa persatuan antara kedua kekuatan akan menyebabkan kegembiraan di antara bangsa tetapi pasti akan memancing kemarahan di antara musuh.
Komandan Iran mengatakan rasa empati dan kohesi seperti itu tentu akan “sangat berpengaruh” dan meningkatkan kekuatan pertahanan dan nasional negara itu.