Teheran, Purna Warta – Pemerintah Iran sedang mempertimbangkan usulan untuk menetapkan hari nasional pada peringatan penarikan pasukan Inggris dari pulau Abu Musa, Tunb Besar, dan Tunb Kecil di Teluk Persia. Niknam Hosseinipour, kepala Departemen Hubungan Masyarakat Kementerian Kebudayaan Iran, mengumumkan bahwa Dewan Kebudayaan Publik telah memasukkan usulan ini dalam agendanya.Dia mencatat bahwa keputusan tersebut mengikuti kampanye media sosial yang mengadvokasi agar tanggal 1 Desember diakui sebagai hari nasional pulau-pulau tersebut.
Baca juga: Iran: Kemenangan Trump adalah kesempatan bagi AS untuk merevisi ‘kebijakan yang salah’
Ketiga pulau tersebut, Abu Musa dan Tunb Besar dan Tunb Kecil terletak di Teluk Persia antara daratan Iran dan Uni Emirat Arab (UEA). Kepulauan tersebut secara historis telah menjadi bagian dari Iran selama berabad-abad, yang buktinya dapat ditemukan dan dikuatkan oleh banyak dokumen hukum, sejarah, dan geografis di Iran dan negara-negara lain.
Namun, UEA telah mempertanyakan kedaulatan Iran atas pulau-pulau tersebut selama beberapa dekade terakhir. Iran telah berulang kali menekankan bahwa ketiga pulau tersebut merupakan “bagian integral dari wilayah Iran”, dan menyarankan negara Arab tersebut untuk tidak mengambil posisi yang merusak persahabatan bilateral.
Iran telah menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah menyerahkan hak sahnya atas pulau-pulau tersebut, terlepas dari klaim yang berulang-ulang, pernyataan yang tidak jelas, upaya lobi, atau bahkan potensi ancaman militer. Akar permasalahan ini bermula pada awal abad ke-20, ketika Iran melemah di bawah Dinasti Qajar dan ekspansi kekaisaran Inggris di Teluk Persia, ketiga pulau tersebut jatuh di bawah kendali Inggris, pertama Abu Musa pada tahun 1904, diikuti oleh dua Tunb pada tahun 1921.
Baca juga: Ayatollah Khamenei: Zionis akan Dikalahkan oleh Front Perlawanan
Selama setengah abad berikutnya, London mempercayakan administrasi lokal kepada Sheikh Sharjah dan Ras al-Khaimah yang ditunjuk Inggris. Iran dan Inggris sesekali terlibat dalam diskusi panas tentang status ketiga pulau tersebut tetapi tidak membuahkan hasil apa pun.
Pada tanggal 30 November 1971, sehari setelah pasukan Inggris meninggalkan wilayah tersebut dan hanya dua hari sebelum UEA menjadi federasi resmi, kedaulatan Iran atas pulau-pulau tersebut dipulihkan secara sah. Beberapa waktu kemudian, Uni Emirat Arab yang baru berdiri mulai mengklaim kendali penuh atas tiga pulau Iran, yang berlanjut hingga hari ini. Tuntutan ini terkadang mengganggu hubungan Iran-Emirat, serta hubungan internal tujuh emirat tersebut.