Iran: Perdamaian dan Keamanan Asia Barat Bergantung pada Berakhirnya Pendudukan Palestina

Iran Perdamaian dan Keamanan Asia Barat Bergantung pada Berakhirnya Pendudukan Palestina

Tehran, Purna Warta Iran mengatakan pembentukan perdamaian, stabilitas dan keamanan yang utuh dan sejati di kawasan Asia Barat bergantung pada perlucutan senjata Israel dan diakhirinya pendudukan Israel di Palestina.

Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di Konferensi Dialog Iran-Arab ketiga, yang diberi nama “Untuk Kerjasama dan Interaksi”, di Tehran pada hari Minggu (12/5).

Baca Juga : Media AS: Israel Gagal Melumpuhkan Perlawanan Hamas

Dia menambahkan bahwa rakyat Palestina telah dirampas seluruh haknya dan “perang tidak seimbang” yang dilakukan Israel di Gaza selama tujuh bulan terakhir sekali lagi menunjukkan realitas permasalahan Palestina kepada dunia.

Rezim Israel terbentuk berdasarkan pelanggaran hak-hak warga Palestina, pendudukan, penghasutan perang dan ekstremisme dan tidak memiliki potensi untuk hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara regional, katanya.

Diplomat terkemuka Iran mengecam Amerika Serikat karena memberikan Israel dukungan penuh dan tanpa syarat atas kejahatan rezim dan genosida terhadap rakyat Palestina.

AS juga telah melanggar semua klaim palsu dan menipu dalam mendukung perdamaian, demokrasi dan hak asasi manusia, tegasnya.

Amir-Abdullahian mengatakan perdamaian dan stabilitas berkelanjutan tidak akan tercipta di Palestina dan kawasan Arab-Islam kecuali hak-hak rakyat Palestina terwujud.

Ia menekankan bahwa negara-negara di kawasan, khususnya Palestina, tidak punya pilihan selain melanjutkan perlawanan untuk mencapai hak absolut mereka.

Sebagai aktor yang bertanggung jawab dan pendukung perdamaian dan keamanan internasional, Iran menekankan pentingnya mengadakan referendum sebagai solusi politik terhadap masalah Palestina dan membangun Timur Tengah yang bebas senjata nuklir, tambah menteri luar negeri.

Baca Juga : Jubir Iran: Keamanan Regional adalah Prasyarat untuk Kerjasama Ekonomi

Dia mengatakan Iran menyatakan kesiapan penuhnya untuk bekerja sama dengan negara-negara regional dan tetangga serta negara-negara anggota dunia Muslim dan Arab.

Republik Islam tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mewujudkan perjuangan rakyat Palestina, tambahnya.

Lebih dari 35.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, tewas dalam perang yang dimulai Israel pada 7 Oktober 2023 menyusul operasi pembalasan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah Palestina.

Serangan militer brutal ini mendapat dukungan militer dan politik tanpa pamrih dari sekutu Barat rezim Israel, termasuk Amerika Serikat dan Perancis.

Iran dalam fase baru hubungan dengan negara-negara Arab Teluk Persia

Di bagian lain pidatonya, Amir-Abdullahian menegaskan kembali tekad Iran untuk memperdalam pemahaman dan konvergensi di antara negara-negara kawasan, dengan mengatakan bahwa pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi merupakan indikasi dari kebijakan tersebut.

Iran dan Arab Saudi memiliki kapasitas dan kemampuan yang luas yang dapat digunakan untuk meningkatkan kerja sama di kawasan dan dunia Muslim, tambahnya.

Dia mencatat bahwa Iran secara serius memperhatikan peningkatan hubungan dengan negara-negara pesisir Teluk Persia lainnya.

Iran telah mulai meningkatkan hubungannya dengan Uni Emirat Arab, Qatar, Oman dan Kuwait dan menyambut baik langkah Bahrain yang membebaskan tahanan atas tuduhan politik, tegas menteri luar negeri.

Baca Juga : Iran: AS dan Israel Sama-Sama Telah Melanggar HAM

“Kami percaya bahwa hari ini kami telah melewati fase dialog Iran-Arab dan telah memasuki dialog regional…Kami sekarang berada pada tahap kerja sama regional,” kata Amir-Abdullahian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *