Tehran, Purna Warta – Iran mengecam keras pembantaian yang dilakukan rezim Israel terhadap puluhan warga Palestina yang mencari perlindungan di sebuah sekolah di Jalur Gaza tengah, dan dukungan tanpa syarat Amerika Serikat terhadap rezim yang mendorong pertumpahan darah tersebut.
Baca juga: Lebih dari 75 Organisasi AS Serukan Biden dan Kongres Berlakukan Embargo Senjata Israel
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani membuat pernyataan tersebut dalam sebuah postingan di X, bekas Twitter, pada hari Sabtu (27/7) setelah sedikitnya 30 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam pembantaian yang menargetkan sekolah di kota Deir al-Balah, Gaza.
“Pembunuhan besar-besaran di Sekolah Putri Sayadah Khadija di Deir al-Balah, rumah bagi ribuan pengungsi Palestina, adalah hasil terbaru dari dukungan tanpa syarat Pemerintah AS terhadap rezim Zionis,” katanya.
Pertumpahan darah tersebut terjadi sebagai bagian dari perang genosida yang dilancarkan rezim tersebut terhadap Gaza sejak 7 Oktober, yang sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 39.258 warga Palestina.
Juru bicara tersebut menegaskan bahwa “perang yang terus berlanjut melawan Gaza dan pembunuhan serta pencederaan puluhan dan ratusan warga Palestina setiap hari merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melanggar semua garis merah yang sah.”
Amerika Serikat telah memberikan dukungan politik tanpa syarat terhadap perang tersebut dengan memveto beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penerapan gencatan senjata segera dalam serangan brutal militer.
Washington juga hampir melipatgandakan dukungan militernya kepada rezim tersebut sejak awal perang dengan mempersenjatai rezim tersebut dengan lebih dari 25.000 bom dan rudal.
Baca juga: [VIDEO] – Lagi-lagi Israel Serang Rumah Sakit Lapangan
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS, dengan tegas membela perang tersebut, dan memohon lebih banyak senjata, dan anggota parlemen Amerika menyambutnya dengan beberapa kali tepuk tangan meriah.
Kan’ani, bagaimanapun, menggarisbawahi bahwa mereka memberikan dukungan terhadap kejahatan perang yang dilakukan rezim tersebut “sama dengan menginjak-injak semua aturan dan regulasi internasional serta prinsip-prinsip kemanusiaan dan etika.”