Iran Pastikan Tetap Komitmen pada Kesepakatan Perjanjian Nuklir

Iran Pastikan Tetap Komitmen pada Kesepakatan Perjanjian Nuklir

Tehran, Purna Warta Iran tetap memiliki komitmen terhadap perjanjian internasional mengenai pelarangan senjata pemusnah massal dan tidak melakukan perubahan dalam doktrin nuklir, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani.

Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers mingguannya di Teheran pada hari Senin, Kan’ani mengatakan pendirian prinsip Iran terhadap senjata pemusnah massal didasarkan pada fatwa (keputusan agama) yang dikeluarkan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei yang melarang senjata tersebut.

Baca Juga : Panglima IRGC: Militer Iran telah Menjelma Menjadi Kekuatan yang Disegani di Kawasan

Iran percaya bahwa senjata pemusnah massal merupakan ancaman bagi komunitas internasional, tambahnya.

“Di kawasan Asia Barat, hanya rezim Zionis (Israel) yang belum bergabung dengan NPT (Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir),” tegas juru bicara Iran.

Israel diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, menjadikannya satu-satunya pemilik senjata non-konvensional di Asia Barat.

Menanggapi pertanyaan mengenai kunjungan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi ke Iran pekan lalu dan pembicaraannya dengan para pejabat senior Iran, Kan’ani menyatakan harapan bahwa badan tersebut akan berkomitmen pada prinsip ketidakberpihakan. untuk membantu kedua belah pihak melanjutkan interaksi konstruktif.

Dia mengatakan Iran dan IAEA telah berhasil menyelesaikan masalah ketika badan tersebut melakukan pendekatan teknis namun pembicaraan bilateral gagal setiap kali badan tersebut mengambil posisi politik.

Diplomat Iran tersebut menggambarkan kunjungan Grossi sebagai “kesempatan bagus” untuk membahas topik-topik yang menjadi kepentingan bersama dan mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi mengenai cara-cara menyelesaikan masalah yang masih ada.

Pada bulan Maret 2023, Iran dan IAEA mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan kedua belah pihak mengakui bahwa keterlibatan positif bilateral dapat membuka jalan bagi perjanjian yang lebih luas di antara negara-negara pihak.

Mereka juga sepakat bahwa interaksi bilateral akan dilakukan dalam semangat kolaborasi, dan sepenuhnya sesuai dengan kompetensi IAEA serta hak dan kewajiban Iran berdasarkan perjanjian pengamanan komprehensif.

Baca Juga : Iran dan India Sepakati Perjanjian 10 Tahun untuk Kembangkan Pelabuhan Chabahar

‘Iran mengambil berbagai tindakan hukum dan politik untuk mendukung Palestina’

Kan’ani juga menegaskan kembali dukungan Iran yang gigih terhadap Palestina sebagai salah satu isu paling penting di dunia, karena negara tersebut telah menderita akibat kejahatan perang Israel dalam perang terbarunya selama lebih dari 200 hari.

Sejalan dengan pendiriannya yang prinsip, Iran melakukan berbagai tindakan, khususnya di bidang politik, teknis dan hukum, untuk mendukung Palestina, katanya.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa Teheran telah membuat pengaturan yang diperlukan untuk membuka kedutaan virtual Palestina dalam sistem Kementerian Luar Negeri.

Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina melakukan operasi pembalasan mendadak ke wilayah pendudukan.

Bersamaan dengan perang, rezim tersebut melakukan pengepungan total terhadap wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina.

Rezim telah membunuh sedikitnya 35.091 warga Gaza sejak melancarkan serangan militer. Sebanyak 78.727 warga Palestina lainnya juga menderita luka-luka.

Keamanan regional meletakkan dasar bagi kerja sama ekonomi yang langgeng

Di bagian lain sambutannya, Kan’ani mengatakan Iran telah mengambil langkah-langkah untuk membangun mekanisme bersama dengan negara-negara tetangga dan Arab di kawasan Teluk Persia untuk meningkatkan kerja sama multilateral.

Baca Juga : Dokter Iran Sukses Lakukan Operasi Transplantasi Organ Pertama dari Donor yang Sudah Meninggal

Ia menambahkan, persoalan keamanan merupakan prioritas bersama yang dapat menjadi landasan bagi kelanggengan kerja sama, khususnya di bidang perekonomian.

Iran akan mengambil langkah-langkah baru untuk mengamankan kepentingan bersama, tegasnya.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pembentukan perdamaian dan keamanan penuh di Asia Barat bergantung pada perlucutan senjata Israel dan diakhirinya pendudukan Israel di Palestina.

Dalam pidatonya pada Konferensi Dialog Iran-Arab ketiga di Teheran pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menegaskan kembali tekad Iran untuk memperdalam pemahaman dan konvergensi di antara negara-negara kawasan, dengan mengatakan bahwa pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi merupakan indikasi dari kebijakan seperti itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *