Tehran, Purna Warta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani mengutuk keras pembunuhan Israel terhadap seorang komandan senior Hizbullah di Lebanon Selatan, dan menekankan bahwa tindakan tersebut tidak akan pernah mampu mengimbangi kegagalan dan kekalahan rezim Zionis Israel dalam operasi militer Badai Al-Aqsa dan perangnya melawan Jalur Gaza dan Tepi Barat dalam tiga bulan terakhir.
Berlanjutnya kejahatan perang Israel terhadap warga Palestina di daerah kantong yang terkepung dan wilayah pendudukan, pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon dan Suriah, serta upaya rezim untuk melakukan terorisme terorganisir, semuanya menimbulkan “bahaya langsung terhadap perdamaian dan keamanan regional dan global,” kata Kana’ani, Senin (8/1).
Baca Juga : Menteri Perang Israel Ancam Ubah Lebanon Menjadi Gaza di Tengah Meningkatnya Ketegangan
Mengecam pembunuhan komandan Hizbullah Wissam Hassan Al-Tawil dalam serangan udara Israel di Lebanon, juru bicara tersebut menyatakan bahwa Israel telah melakukan “tindakan teroris yang didasari dengan keputus asaan yang justru mereka telah mengekspos kekalahan dan kelemahan militer dan pukulan berat yang dialami rezim Zionis terhadap negara tersebut dalam medan perang, termasuk Jalur Gaza.”
Komandan tertinggi unit pasukan khusus elit Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon Selatan pada hari Senin, meningkatkan ketegangan ketika perang rezim Zionis di daerah kantong yang terkepung itu terancam meluas ke front kedua. Al-Tawil adalah anggota tingkat tertinggi Hizbullah yang dibunuh sejak dimulainya perang Gaza pada awal Oktober 2023.
Pembunuhannya terjadi beberapa hari setelah Israel membunuh Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al-Arouri dalam serangan udara di Beirut.
Meskipun Israel telah melancarkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza selama lebih dari tiga bulan, Israel menahan diri dari serangan skala besar di Lebanon, dan malah terlibat bentrokan dengan pejuang Hizbullah di sepanjang perbatasan.
Baca Juga : Yordania: Dunia Seharusnya Tidak Membiarkan Netanyahu Bertindak Seenaknya
Hizbullah telah melancarkan dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer rezim Tel Aviv mundur secara memalukan dalam kedua perang tersebut. Gerakan perlawanan telah berjanji untuk dengan tegas membela Lebanon jika terjadi perang yang dilakukan Israel.
Kana’ani juga menekankan bahwa “rezim kriminal Zionis dan para pendukungnya jelas bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan teroris ini”.