Tehran, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran menyebut Operasi Badai Al-Aqsa merupakan titik balik yang membagi sejarah gerakan Perlawanan menjadi sebelum dan sesudah operasi.
Baca Juga : Ahli Bedah Inggris-Palestina Beri Kesaksian setelah Kembali dari Gaza
Memimpin delegasi utama, Perdana Menteri Suriah baru saja memasuki Sadabad Place di Teheran dan disambut oleh Wakil Presiden Pertama Iran pada hari Sabtu (9/12).
Saat menerima Perdana Menteri Suriah Hussein Arnous pada hari Sabtu, Mohammad-Bagher Ghalibaf mengatakan bahwa hasil Operasi Badai Al-Aqsa merupakan titik balik bagi front perlawanan di tingkat regional dan internasional.
Dia mengatakan bahwa AS dan Eropa telah memperhatikan konsolidasi hubungan antara negara-negara Iran dan Suriah dan mencatat bahwa gagasan bahwa Amerika akan membantu negara-negara Arab untuk berkembang hanyalah sebuah ilusi, yang harus dipelajari dari pengalaman yang diperoleh.
Hossein Arnous mengatakan, tekanan yang terus diberikan AS dan beberapa negara Barat terhadap Suriah disebabkan oleh kembalinya negara tersebut ke Liga Arab.
Baca Juga : Polisi Tangkap Aktivis Pro Palestina di Kantor Senat AS
Ia juga membahas kerja sama kedua negara di berbagai bidang, terutama kerja sama ekonomi, dan mengatakan bahwa pembentukan bank bersama, penggunaan mata uang Suriah dan Iran untuk transaksi komersial, kerja sama antara bank sentral kedua negara, dan penghapusan tarif bea cukai. termasuk di antara kesepakatan yang dicapai pada kunjungannya ke Iran.