Iran Nyatakan Kesiapan Bantu Pemulihan Hubungan Diplomatik Turki-Suriah

Iran Nyatakan Kesiapan Bantu Pemulihan Hubungan Diplomatik Turki-Suriah

Teheran, Purna Warta Seorang diplomat senior Iran mengatakan Republik Islam sedang berupaya untuk memulihkan hubungan diplomatik antara Suriah dan Turki, dan memulihkan hubungan diplomatik mereka yang terputus hampir 12 tahun lalu.

Baca Juga : Pemimpin Iran Desak Negara-negara Muslim untuk Potong Jalur Kehidupan Israel

Ali Asghar Khaji, asisten senior menteri luar negeri Iran, menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan hari Rabu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Yildiz di ibu kota Kazakh, Astana, di sela-sela KTT internasional ke-21 mengenai Suriah dalam format Astana.

Diplomat Iran tersebut mengatakan Teheran dan Ankara menikmati hubungan yang baik dan bersahabat, serta memainkan peran yang sangat penting dalam membangun keamanan di kawasan.

“Penghormatan terhadap kedaulatan nasional dan integritas wilayah Suriah adalah kepentingan bersama Iran dan Turki,” kata Khaji.

Dia juga mengkritik dukungan AS terhadap kejahatan perang dan genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Amerika adalah pihak utama yang bertanggung jawab atas pembantaian penduduk Gaza dan berlanjutnya situasi saat ini.”

Turki memutuskan hubungan dengan Suriah pada Maret 2012, setahun setelah negara Arab tersebut berada dalam cengkeraman kekerasan yang merajalela dan mematikan yang dilakukan oleh militan yang didukung asing, termasuk yang diduga didukung oleh Ankara.

Proses normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus dimulai pada 28 Desember 2022, ketika menteri pertahanan Rusia, Suriah dan Turki bertemu di Moskow, yang merupakan pertemuan tingkat tertinggi antara kedua pihak sejak pecahnya konflik Suriah.

Sejak tahun 2016, Turki telah melakukan tiga operasi darat besar-besaran terhadap militan dukungan AS yang berbasis di Suriah utara.

Baca Juga : Panglima AL Iran: Kapal Perang Iran Membawa Pesan Kesiapan Menghadapi Musuh

Pemerintah Turki menuduh militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang didukung AS memiliki hubungan dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Suriah menganggap kehadiran Turki di wilayahnya ilegal dan menyatakan bahwa mereka berhak mempertahankan kedaulatannya melawan pasukan pendudukan.

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengaitkan pemulihan hubungan dengan Turki dengan berakhirnya pendudukan Ankara di bagian utara negara Arab tersebut dan dukungannya terhadap kelompok militan yang menimbulkan kekacauan dan berperang melawan pemerintah Damaskus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *