Tehran, Purna Warta – Keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan rakyat Afghanistan merupakan masalah yang menjadi perhatian negara-negara di kawasan ini, kata seorang pejabat senior Iran.
Hassan Kazemi Qomi, utusan khusus presiden Iran untuk urusan Afghanistan, membuat komentar tersebut dalam sebuah postingan di X pada hari Minggu, setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Tiongkok dan Pakistan Zamir Kabulov, Yue Xiaoyong dan Asif Ali Khan Durrani, masing-masing, di Ibu kota Qatar, Doha.
Baca Juga : Velayati: Kawasan di Masa Depan Bukan Milik AS dan Inggris Apalagi Zionis
Kazemi Qomi mengatakan komite kontak regional telah memainkan peran yang efektif dalam perkembangan yang berkaitan dengan keamanan dan stabilitas Afghanistan.
Pertemuan Utusan Khusus untuk Afghanistan selama dua hari yang diadakan PBB dimulai di Doha pada tanggal 18 Februari untuk membahas Resolusi 2679, yang berkaitan dengan “komitmen terhadap kedaulatan, kemerdekaan, integritas teritorial dan persatuan nasional Afghanistan.”
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menjadi tuan rumah sesi Doha mengenai Afghanistan, yang menandai pertemuan kedua yang diselenggarakan PBB dalam waktu kurang dari setahun. Para pemimpin Taliban tidak menghadiri pertemuan tersebut karena mereka tidak diundang pada sidang Mei 2023.
Dalam pertemuan hari Minggu dengan Suhail Shaheen, kepala kantor politik Taliban di Doha, Kazemi Qomi mengatakan membela rakyat Afghanistan adalah inti diplomasi Teheran.
Ia mengatakan, masyarakat kedua negara bertetangga ini telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, tidak terkecuali agama dan budaya.
Baca Juga : Iran: Negara-negara Kawasan Khawatir dengan Keamanan Aghanistan
Dalam postingan lain pada hari Sabtu, utusan Iran mengatakan dia mengadakan pembicaraan “eksplisit namun sangat konstruktif” dengan Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Afghanistan (EUSE), Tomas Niklasson.
“Jika Eropa ingin membantu rakyat Afghanistan, mereka tidak boleh menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai sandera dalam hubungan regionalnya,” kata Kazemi Qomi kepada diplomat Eropa tersebut.