Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran membantah tuduhan yang dilontarkan pemerintah AS terhadap masyarakat dan perusahaan Iran yang terlibat dalam aktivitas dunia maya, membantah rencana Washington untuk mengalihkan perhatian dari dukungannya terhadap kejahatan Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu, Nasser Kanaani dengan tegas menolak dan mengutuk tuduhan pemerintah AS terhadap individu dan perusahaan Iran mengenai aktivitas dunia maya.
“Dengan memberikan berbagai label tak berdasar kepada individu dan institusi Iran, institusi Amerika tidak dapat mengalihkan gelombang kritik global terhadap dukungan Amerika yang tak tergoyahkan terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan rezim Zionis di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina serta kekerasan yang terjadi di Iran. tindakan keras terhadap pengunjuk rasa di AS,” katanya.
Juru bicara tersebut menyarankan pemerintah AS untuk mengakhiri dukungan militer, keuangan, senjata dan internasional terhadap rezim apartheid Zionis daripada membuat tuduhan tidak berdasar terhadap negara lain.
Kanaani juga meminta AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakan-kebijakannya yang mengganggu hak asasi manusia, hukum internasional, serta perdamaian dan keamanan dunia, dan berperilaku secara bertanggung jawab.
Pada hari Selasa, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap empat warga negara Iran dan dua perusahaan atas dugaan peran mereka dalam serangan siber terhadap sasaran AS.
Sanksi tersebut muncul di tengah meningkatnya protes di AS terhadap penjualan senjata Washington kepada rezim Israel.
Setidaknya 34.183 warga Palestina tewas dan 77.143 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.