Tehran, Purna Warta – Amir Abdullahian menulis dalam sebuah tweet pada Selasa malam (5/7) bahwa Iran tetap siap untuk merundingkan perjanjian yang kuat dan tahan lama, dan sekarang terserah AS untuk membuat keputusan politik tentang apakah ia bersedia untuk menghormati secara resmi apa yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) atau tidak.
Dia membuat komentar setelah percakapan telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa kesepakatan itu mungkin hanya berdasarkan saling pengertian dan kepentingan.
Baca Juga : Iran, Ucapan Belasungkawa Kepada Barkindo Sekjen OPEC
Iran dan Amerika Serikat menghadiri pembicaraan tidak langsung di Doha pekan lalu, beberapa hari setelah Borrell mengunjungi Tehran untuk mencoba memecahkan kebuntuan dalam pembicaraan multilateral yang telah menghasilkan jeda selama berbulan-bulan.
Pembicaraan awalnya dimulai di ibu kota Austria, Wina pada April 2021 dengan tujuan membawa Amerika Serikat kembali ke JCPOA dan menghapus sanksi sepihaknya terhadap Republik Islam.
Tehran telah menyalahkan Washington atas keragu-raguan dan kurangnya inisiatif dalam banyak kesempatan yang terbaru yaitu setelah pembicaraan Doha.
“Kami percaya bahwa mengulangi sikap sebelumnya tidak boleh menggantikan inisiatif politik,” kata Amir Abdllahian pada hari Minggu dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Prancis, Catherine Colonna.
Baca Juga : Iran, Pengembangan Ladang Minyak Senilai $7 Miliar Kepada Konsorsium Domestik
Rusia : Amerika Serikat perlu mengambil posisi yang lebih terbuka.
Sementara itu, negosiator utama Rusia pada pembicaraan tersebut, Mikhail Ulyanov, bereaksi terhadap tweet terbaru Amir Abdullahian, dirinya mendesak Amerika Serikat untuk mengambil posisi yang lebih terbuka pada pembicaraan tersebut.
“Sudah saatnya bagi Amerika Serikat untuk mengambil posisi yang lebih maju dalam ViennaTalks jika Washington benar-benar berkomitmen untuk pemulihan JCPOA,” katanya melalui akun Twitter-nya.
Ketua UE: Keputusan diperlukan sekarang
Borrell juga merujuk pada percakapan teleponnya dengan Amir Abdullahian dan menekankan bahwa keputusan diperlukan sekarang, jika kedua pihak ingin membuat kesepakatan.
“Ini masih mungkin, tetapi ruang politik untuk menghidupkan kembali JCPOA mungkin akan segera menyempit,” tweetnya.
Baca Juga : Kelangkaan Bahan Bakar Di Sri Lanka Telah Melumpuhkan Sebagian Aktivitas Masyarakat
Amerika Serikat: Pembicaraan Doha adalah kesempatan yang sia-sia.
Utusan khusus Amerika Serikat untuk Iran, Robert Malley mengatakan negosiasi terbaru Doha dengan Iran melalui perwakilan eropa hanya sekedar kesempatan yang sia-sia.