Tehran, Purna Warta – Kantor berita resmi lokal Iran mengatakan dalam laporan hari Sabtu (27/8) bahwa pemerintah administrasi Iran telah mengeluarkan keputusan pada hari sebelumnya yang menetapkan kondisi dan peraturan impor mobil ke negara itu.
Baca Juga : Kejahatan Prancis di Afrika, Fakta Sejarah Atau Info Menyesatkan?
Laporan itu mengatakan di bawah undang-undang baru, yang disetujui di Kabinet pada 17 Agustus, importir Iran akan dapat membawa mobil jadi, senilai di bawah 20.000 euro, dengan fokus pada mobil senilai di bawah 10.000 euro untuk dijual ke pelanggan di pertukaran perdagangan Iran.
Total impor mobil tahunan yang diizinkan di bawah undang-undang baru tidak boleh melebihi 1 miliar euro, tambahnya.
Laporan itu mengatakan bahwa mengimpor mobil yang belum selesai untuk digunakan dalam armada komersial Iran akan diizinkan di bawah aturan investasi asing langsung Iran sementara impor mobil ke zona perdagangan bebas Iran, di mana peraturan lebih longgar dibandingkan dengan daratan, akan secara eksklusif dibatasi untuk hibrida atau semua mobil listrik.
Iran memberlakukan larangan impor mobil pada 2018 setelah pendapatan ekspor minyak negara itu berada di bawah tekanan karena sanksi Amerika.
Larangan itu juga dimaksudkan untuk membantu produsen mobil lokal meningkatkan penjualan mereka dan mengatasi dampak sanksi pada rantai pasokan mereka dengan lebih baik.
Baca Juga : Dana Nasional Yahudi Adalah Badan Pembersihan Etnis
Kementerian Perindustrian Iran memperkirakan sekitar 100.000 mobil akan diimpor ke negara itu berdasarkan undang-undang dalam 12 bulan ke depan.
Namun, kementerian mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan mempertimbangkan standar yang ketat untuk impor mobil ke Iran, termasuk kebutuhan untuk menyiapkan jumlah dealer yang cukup dan pasokan suku cadang yang lancar ke pasar.