Iran Mendesak Kerja Sama Regional untuk Keamanan Maritim

Teheran, Purna Warta – Menteri luar negeri Iran menekankan perlunya kerja sama antarnegara regional untuk memastikan keamanan maritim, mendesak agar keamanan navigasi tidak digunakan sebagai daya ungkit untuk tekanan atau pengaruh oleh kekuatan ekstra-regional.

Abbas Araqchi menyampaikan pidato pada Konferensi Samudra Hindia ke-8, yang diadakan di Muscat, Oman pada hari Minggu, 16 Februari.

Baca juga: Juru Bicara Kecam Perlakuan Tidak Manusiawi AS terhadap Warga Iran

Berikut ini adalah teks pernyataannya:

Yang Mulia, Para Tamu Terhormat, Sahabat-sahabat terkasih,

Hari ini, kita berkumpul di tanah yang telah dikenal selama berabad-abad sebagai jembatan antara Timur dan Barat, yang menghubungkan peradaban dan negara-negara besar di dekat dan jauh. Oman, tuan rumah kita yang ramah, telah lama tidak hanya menjadi pelaku ekonomi tetapi juga simbol interaksi, dialog, dan diplomasi konstruktif di kawasan Samudra Hindia. Di jantung perkembangan global, kawasan ini terus memainkan peran yang menentukan dalam membentuk masa depan ekonomi internasional.

Sepanjang sejarah, laut lebih merupakan gerbang bagi konektivitas peradaban daripada batas geografis. Selama ribuan tahun, Samudra Hindia tidak hanya menjadi perairan tetapi juga jalan raya penting untuk perdagangan, pertukaran budaya, dan pengembangan peradaban. Rute ini telah menghubungkan pedagang dari pesisir India ke Afrika, dari kepulauan Indonesia ke Teluk Persia, dan dari Iran ke Laut Merah. Di era ketika rute darat panjang dan berbahaya, lautan ini akan menghubungkan ekonomi yang sedang berkembang dan menciptakan peluang baru.

Namun, saat ini dunia sedang mengalami perubahan mendasar. Laju pesat perkembangan ekonomi dan teknologi, ketergantungan negara-negara pada rute perdagangan baru, dan kebutuhan akan keamanan dan kerja sama regional menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dalam keadaan seperti itu, rute tradisional dan pola perdagangan lama saja seharusnya tidak lagi mencukupi. Kita harus merancang masa depan di mana Samudra Hindia bukan hanya rute transit tetapi pusat kerja sama strategis dan ekonomi. Inilah filosofi di balik tema konferensi tahun ini, “Perjalanan Menuju Cakrawala Baru Kemitraan Maritim.” Tema ini bukan sekadar slogan; melainkan mencerminkan kebutuhan historis bagi semua negara di kawasan tersebut.

Menyadari perkembangan ini, Republik Islam Iran telah menempatkan kebijakan “berorientasi maritim” di garis depan pembangunan strategisnya. Negara dengan garis pantai sepanjang lebih dari 5.800 kilometer –4.900 kilometer di antaranya membentang di selatan sepanjang lautan luas ini– tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap masa depannya. Mengembangkan ekonomi berbasis maritim bukan sekadar pilihan bagi Iran; itu adalah keharusan. Kami yakin bahwa pantai kami bukan sekadar batas alami tetapi pintu gerbang yang menghubungkan Iran dengan ekonomi global. Oleh karena itu, Pemerintah ke-14 Republik Islam Iran telah merumuskan rencana yang komprehensif dan operasional untuk pengembangan pelabuhan, transportasi laut, dan pembentukan rantai pasokan regional.

Dalam konteks ini, pantai Makran memiliki tempat khusus. Pantai-pantai ini, yang potensi alam dan ekonominya telah diabaikan selama berabad-abad, kini telah menjadi prioritas pembangunan nasional. “Surga yang Hilang” di Makran harus diubah menjadi pusat ekonomi masa depan Iran dan kawasan tersebut. Berdasarkan strategi ini, Pemerintah Republik Islam Iran telah mengidentifikasi empat tujuan utama untuk pengembangan kawasan ini:

Baca juga: Qalibaf Memuji Pezeshkian atas Pendiriannya tentang Perundingan dengan AS

– Pertama, memperkuat ekonomi lokal dan lokal, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan bagi masyarakat yang tinggal di area ini, dan mendukung industri kecil dan menengah yang dapat berperan dalam rantai pasokan regional;

– Kedua, mengembangkan infrastruktur energi dengan fokus pada energi terbarukan. Kami yakin bahwa ekonomi masa depan bergantung pada energi berkelanjutan dan bersih. Berinvestasi dalam teknologi energi baru dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tidak hanya penting bagi lingkungan tetapi dari sudut pandang ekonomi akan mendorong daya saing regional;

– Ketiga, menyelesaikan koridor transit internasional dan memperkuat rute transportasi. Membangun jaringan rel kereta api, jalan raya, dan jalur laut yang menghubungkan Iran dengan negara-negara lain di kawasan ini dan sekitarnya merupakan pilar utama kebijakan berorientasi maritim kami; dan

– Keempat, menarik investasi domestik dan asing sebagai penggerak pembangunan ekonomi. Tidak ada ekonomi yang dapat tumbuh tanpa investasi berkelanjutan, dan kami menyambut semua negara yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan kawasan ini.

Meski demikian, tidak satu pun dari rencana ini dapat terwujud tanpa keamanan yang berkelanjutan. Keamanan maritim kini lebih penting dari sebelumnya bagi ekonomi global. Di samping peran ekonomi dan perdagangannya, Republik Islam Iran juga mengemban tanggung jawab untuk memastikan keamanan maritim. Angkatan Laut Iran, bekerja sama dengan negara-negara regional, secara konsisten berperan dalam operasi antipembajakan, memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisasi, serta memastikan keamanan navigasi. Kami percaya bahwa keamanan maritim tidak boleh digunakan sebagai pendorong tekanan atau pengaruh oleh kekuatan ekstra-regional; sebaliknya, keamanan maritim harus menjadi hasil kerja sama antarnegara regional.

Pada saat yang sama, tidak ada negara yang dapat maju sendirian di jalurnya menuju pembangunan ekonomi. Kerja sama regional adalah kunci untuk kemajuan bersama. Melalui keanggotaannya di Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Indian Ocean Naval Symposium (IONS), Iran menekankan komitmennya terhadap multilateralisme serta kerja sama ekonomi dan keamanan di kawasan tersebut.

Baca juga:  Iran Kutuk Perlakuan Tidak Pantas AS terhadap Warga Iran

Namun, masih ada tantangan yang signifikan: kekuatan ekstra-regional tertentu berupaya mengeksploitasi kesenjangan politik, ekonomi, dan keamanan di kawasan tersebut, yang merusak kerja sama alami di antara negara-negara regional. Kita tidak dapat membiarkan persaingan geopolitik kekuatan global menentukan masa depan kawasan ini. Keputusan tentang nasib Samudra Hindia harus dibuat oleh negara-negara di kawasan ini dan harus melayani kepentingan rakyat mereka.

Sebagai penutup, saya senang bahwa konferensi ini diadakan di negara kita yang bersahabat dan bersaudara, Oman – sebuah negara yang selalu menjadi simbol interaksi, dialog, dan diplomasi konstruktif di kawasan ini. Kami percaya bahwa hanya melalui kerja sama dan rasa saling percaya, kita dapat membangun masa depan yang berkelanjutan bagi rakyat di kawasan ini. Saya berharap konferensi ini menandai dimulainya babak baru dalam kerja sama maritim dan regional, sebuah babak di mana kerja sama menggantikan perpecahan, dan pembangunan menggantikan persaingan yang melemahkan.

Terima kasih atas perhatian Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *