Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa musuh tidak lagi memikirkan serangan militer terhadap Iran, menambahkan bahwa negaranya tidak akan memulai perang apa pun, tetapi akan memberikan respons yang keras terhadap kesalahan sekecil apa pun terhadap Teheran.
Baca Juga : UNICEF: Satu Juta Anak di Gaza Butuh Dukungan Kesehatan Mental
“Kami tidak akan menjadi pemrakarsa perang apa pun, tetapi jika suatu negara ingin menindas Iran, negara tersebut akan merespons dengan tegas,” kata Raisi pada hari Jumat (2/2).
Dia mengatakan kekuatan militer Iran tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap negara-negara di Asia Barat, namun merupakan sumber keamanan dan stabilitas yang dapat diandalkan oleh negara-negara di kawasan.
Pernyataannya muncul setelah tiga tentara Amerika tewas dan sedikitnya 40 lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak di pangkalan AS di dekat perbatasan Yordania-Suriah. Presiden Joe Biden dan Komando Pusat AS, yang mengarahkan operasi militer Amerika di wilayah tersebut, segera menyalahkan serangan tersebut terhadap “kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak”, tanpa memberikan bukti apa pun.
Iran telah menolak klaim Washington bahwa Teheran ada hubungannya dengan serangan pesawat tak berawak tersebut, dan menggambarkannya sebagai konspirasi oleh mereka yang berusaha menyeret AS ke dalam konflik regional baru. Para pejabat Iran menekankan bahwa kelompok perlawanan regional tidak menerima perintah dari Iran dan bertindak independen, dan menyarankan Washington untuk menghentikan kebiasaan mengancam Teheran.
Baca Juga : Intelijen Iran Identifikasi Agen Mossad di Tiga Benua
Presiden Iran juga menekankan bahwa musuh-musuhnya biasanya menggunakan “bahasa ancaman” terhadap Iran dan bahkan menyatakan “pilihan militer telah dibahas”, namun kini mereka mengumumkan bahwa mereka tidak melakukan “konfrontasi apa pun” dengan Teheran.
Dia menegaskan kembali sifat pencegahan dari kekuatan militer Iran.