Teheran, Purna Warta – Administrasi bea cukai Iran (IRICA) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (27/2) bahwa ekspor Iran mencapai total $48,8 miliar antara Maret 2022 dan Februari tahun ini, sebagaimana dilansir dari Iran Press.
Pernyataan itu mengatakan bahwa pengiriman ekspor turun 1,16% dalam hal volume dibandingkan 11 bulan hingga akhir Februari 2022 menjadi 111,3 juta metrik ton (mt).
Angka tersebut tidak mencakup ekspor minyak mentah, mazut, dan minyak tanah Iran serta barang dan produk yang dibawa oleh penumpang.
Petrokimia menyumbang $21,7 miliar atau 44,49% dari semua ekspor Iran antara Maret tahun lalu dan Februari tahun ini, kata IRICA, menambahkan bahwa Iran telah mengekspor gas minyak cair (LPG) senilai sekitar $6,8 miliar selama periode yang sama.
China adalah pelanggan terbesar ekspor Iran dalam 11 bulan hingga akhir Februari dengan pembelian sekitar $13,6 miliar, diikuti oleh Irak sebesar $9,4 miliar dan Turki sebesar $6,9 miliar, kata otoritas bea cukai.
Tentang impor ke Iran, IRICA mengatakan bahwa negara tersebut telah menerima pengiriman 33,6 juta mt barang senilai $53,7 miliar antara Maret tahun lalu dan Februari tahun ini, menambahkan bahwa angka tersebut merupakan peningkatan sebesar 15,28% dalam hal nilai dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.