Teheran, Purna Warta – Republik Dagestan di Rusia selatan pada hari Senin memperingati hari berkabung pertama dari tiga hari. Korban dalam serangan serentak hari Minggu bertambah menjadi 19 orang, termasuk 15 anggota Kepolisian dan empat warga sipil termasuk seorang pendeta ortodoks.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Senin mengecam serangan teroris Dagestan. Kanaani menyampaikan belasungkawa dan simpatinya kepada pemerintah dan bangsa Rusia, khususnya keluarga para korban, serta mendoakan kesembuhan bagi korban luka.
Baca juga: Aktivis Yunani: Pesan Haji Ayatullah Khamenei Ingatkan Kewajiban untuk Akhiri Genosida Gaza
Pada hari Minggu dalam serangkaian serangan terkoordinasi, kelompok teroris menargetkan sebuah pos pemeriksaan polisi di Makhachkala, serta dua gereja dan sebuah sinagoga di Derbent. Jarak kedua kota tersebut adalah 128 kilometer.
Juru bicara tersebut mengatakan, “Republik Islam Iran menganggap terorisme dalam bentuk apa pun sebagai ancaman terhadap masyarakat manusia dan keamanan internasional.”
Kanaani mendesak masyarakat internasional harus menunjukkan tekad yang serius dan melakukan upaya yang efektif untuk menghadapi ancaman bersama terhadap umat manusia.
Serangan teroris di ibu kota wilayah Dagestan, Makhachkala dan di dekatnya Derbent adalah kekerasan ekstremis terbaru di wilayah mayoritas Muslim di Kaukasus Utara, serta yang paling mematikan di Rusia sejak Maret, ketika elemen bersenjata menyerang gedung konser di pinggiran kota Moskow, menewaskan 145 orang .